Selasa 06 Jun 2023 22:11 WIB

RITS Lanjutkan Uji Coba Bayar Tol Tanpa Sentuh Meski Sempat Tertunda

RITS menilai penundaan uji coba jal biasa bagi proyek besar

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR berencana akan menerapkan sistem transaksi tol nirsentuh dan tanpa berhenti atau Multi Lane Free Flow (MLFF)
Foto: ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR berencana akan menerapkan sistem transaksi tol nirsentuh dan tanpa berhenti atau Multi Lane Free Flow (MLFF)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Uji coba penerapan Multi Lane Free Flow (MLFF), teknologi terkini yang menghadirkan proses pembayaran otomatis bagi pengguna jalan tol tanpa harus berhenti, akan tetap akan dilanjutkan meski ada penyesuaian jadwal uji coba yang seharusnya dilaksanakan di Bali pada 1 Juni 2023. Bagi PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) penundaan jadwal uji coba MLFF di Bali, meski menyayangkan, namun bukan merupakan suatu permasalahan besar. 

"Penundaan jadwal uji coba merupakan hal yang biasa dalam suatu proyek besar,” kata Gyula Orosz, Direktur PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) Selasa (30/5).

Gyula lebih lanjut menyatakan optimismenya, bahwa proyek masih berjalan, dengan kerja sama yang erat dengan BPJT dan pemangku kepentingan terkait lainnya. Mungkin ada beberapa penundaan jadwal, tapi ini ‘wajar’ proyek besar seperti ini.

"Kami rasa semuanya masih berjalan secara baik. Adanya keterlambatan sebuah proyek besar seperti ini tentunya menjadi tantangan buat kami. Tapi, kami tetap komitmen dan memiliki visi yang sama dengan pihak Indonesia," tutur Gyula.

"Visi kami tetap sama: untuk menyampaikan teknologi yang terbukti, teknologi mutakhir yang akan melayani masyarakat Indonesia, dan akan memiliki dampak positif yang signifikan pada transportasi, keamanan lalu lintas, lingkungan, dan ekonomi," terangnya.

Terkait penundaan uji coba ini, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja mengatakan akan mempelajari dulu penyesuaian rencana kerjanya ke depan.

Endra berharap adanya masalah internal, bisa segera diatasi dan kembali bisa bekerja sesuai rencana. 

"Pihaknya sejauh ini tetap bekerja sesuai rencana dalam koridor kerja sama bilateral antara Indonesia dengan Hungaria,” ujar Endra.

Sementara, mantan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit, seluruh faktor, termasuk teknologinya sudah on the track, dan tinggal dilaksanakan. 

"Waktu saya tinggal, semua sudah on track tinggal dipastikan semua tahapan dilaksanakan," ujarnya.

Multi Lane Free Flow (MLFF)  merupakan teknologi terkini di dunia yang memproses pembayaran secara otomatis bagi kendaraan yang melintas di jalan tol. Melalui teknologi ini  pengguna jalan tol dapat masuk dan keluar tanpa harus berhenti untuk membayar. 

Hal ini dimungkinkan karena MLFF menggunakan teknologi Global Navigation Satelit System (GNSS) yaitu sistem yang memungkinkan dilakukannya transaksi melalui aplikasi smartphone dan dibaca melalui satelit, sehingga tidak diperlukan alat pembaca di setiap tempat di jalan tol seperti pada teknologi berbasis RFID, memberikan solusi biaya yang lebih efektif.

Teknologi GNSS akan membaca perangkat Electronic On-Board Unit atau dikenal dengan E-OBU yang dipasang di dalam mobil dan harus diaktifkan oleh pengguna jalan tol. Jadi, ketika kendaraan memasuki jalan tol, alat itu secara otomatis akan mengirimkan data ke pusat sistem. Penggunaan MLFF memiliki manfaat sangat besar karena bisa menghilangkan waktu antrian menjadi nol detik. 

Diharapkan kemacetan di pintu-pintu gerbang tol yang selama ini kerap kita lihat,tidak ada lagi.

Meskipun di-back up oleh teknologi canggih, Gyula Orosz menegaskan MLFF Ini bukan sebuah solusi "plug-and-play", yang dapat dioperasikan secara mandiri.

"Ini adalah sistem yang sangat kompleks di mana semua kaki harus dipersiapkan dengan baik, yakni Pertama sistem itu sendiri; Kedua, latar belakang legislatif; dan ketiga kerja sama dengan pemangku kepentingan terkait lainnya, terutama kepolisian dan operator jalan tol," bebernya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement