Rabu 07 Jun 2023 22:36 WIB

Kiprah Seksus Nabawi: Mulai Dikira Bayar Hingga Dimintai Tolong Jamaah Haji Asing

Ada jamaah yang harus berurusan dengan askar.

Red: Muhammad Hafil
Seksus Nabawi sedang bertugas melayani jamaah haji di Masjid Nabawi
Foto: Agung Sasongko / Republika
Seksus Nabawi sedang bertugas melayani jamaah haji di Masjid Nabawi

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Agung Sasongko dari Madinah, Arab Saudi

 

Baca Juga

Sepanjang kedatangan jamaah haji Indonesia, boleh dikatakan sektor khusus Nabawi menjadi titik sentral dari pantauan pergerakan jamaah haji Indonesia di Masjid Nabawi. Posisinya yang strategis di jalur-jalur utama pergerakan jamaah membuat sektor ini mudah dikenali jamaah.

Imran salah seorang Petugas Perlindungan Jamaah Sektor Khusus yang berjaga di pintu 332 mengatakan sektor ini begitu mudah dikenali karena lokasinya strategis dan dilalui jamaah. Karena dikenal milik jamaah Indonesia maka banyak negara lain yang terkadang minta pertolongan. Apalagi jamaah Indonesia sejak lama dikenal ramah dan suka menolong.

"Pernah ada jamaah asal Pakistan melepuh kakinya, bersamaan dengan jamaah Indonesia dengan keluhan yang sama. Ya kami tangani, kami beri perban, " ungkap dia, Rabu (7/6/2023)

Sejak pertama kali beroperasi seiring kedatangan jamaah haji Indonesia, kata dia  sektor ini menemukan banyak jamaah yang tersasar, juga barang bawaan jamaah yang tertinggal, dan jamaah yang tidak mengenakan alas kaki. "Banyak sih, kemarin juga ada jamaah yang sudah menenteng koper hanya pakai singlet berada di pinggir jalan mau berhentikan mobil karena ingin pulang. Usai dirayu-rayu dipakaikan baju dan lainnya akhirnya mau juga kembali ke penginapan," kata dia.

Anis Kudunga, Petugas Sektor Khusus Nabawi mengatakan fase usai sholat wajib di Masjid Nabawi merupakan titik teramai sehingga banyak jamaah Indonesia yang biasanya tersasar dan tertinggal alas kakinya. "Karena memang kejadiannya masuk dan keluar melalui pintu berbeda sehingga ada yang tersasar, ada yang alas kakinya hilang, ada yang tertinggal dari rombongannya," kata dia.

Untuk kasus demikian, kata dia, ada tiga langkah penanganan yang dilakukan seperti menunggu jamaah rombongan yang sama dengan asal jamaah sehingga bisa diantar langsung bersama rombongannya. Kemudian menghubungi ketua kloternya, dan terakhir mengantar jamaah ke hotelnya.

Banyak pengalaman yang dialami Anis sepanjang ia bertugas. Misalnya  ada jamaah yang ditemukan tersasar namun karena tak tahan karena sakit perut akhirnya jamaah tersebut jongkok cukup lama."Jamaah itu akhirnya bab di celana  saat ditemukan," kata dia. 

Ada juga jamaah yang sempat berusan dengan askar karena salah paham hingga akhirnya sempat dintegerogasi selama satu jam. Setelah dijelaskan, jamaah tersebut pun bebas. "Ada juga jamaah yang takut karena dikira bayar padahal tugas kami memang melayani jamaah," kata dia.

Sebanyak 20 kloter dengan total jamaah 7.781 orang akan tiba di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah, Rabu (7/6/2023). Hingga keberangkatan hari ke-15 gelombang pertama jamaah haji Indonesia telah tiba di Madinah. sebanyak 91.573 jamaah dari 241 kloter. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement