Rabu 07 Jun 2023 22:08 WIB

Jamaah yang Sakit akan Dievakuasi ke Makkah Bersama Tim Kesehatan

Pada 16 Juni 2023, jamaah sudah didorong semua ke Makkah.

Rep: Agung Sasongko/ Red: Muhammad Hafil
Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah Zaenal Muttaqin, saat melepas jemaah yang akan ke Bir Ali dari Hotel Grand Plaza Badr Al Maqam, Kamis (1/5/2023).  Sebelum ke Mekkah jemaah haji terlebih dahulu mengambil miqat atau niat umrah wajib di Masjid Dzulhulaifah atau Bir Ali.
Foto: Agung Sasongko/Republika
Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah Zaenal Muttaqin, saat melepas jemaah yang akan ke Bir Ali dari Hotel Grand Plaza Badr Al Maqam, Kamis (1/5/2023). Sebelum ke Mekkah jemaah haji terlebih dahulu mengambil miqat atau niat umrah wajib di Masjid Dzulhulaifah atau Bir Ali.

REPUBLIKA.CO.ID,MADINAH -- Jamaah haji Indonesia yang masih sakit akan tetap dievakuasi jika pada 16 Juni 2023 masih jalani perawatan. Nantinya, jamaah akan dievakuasi bersama tim kesehatan sehingga dapat terus ditangani dan terpantau kondisinya.

"Jadi, untuk yang sakit, kita masih ada waktu sampai tanggal 16 Juni 2023. Kalau misalnya hari ini ada yang harus didorong ke Makkah, jika jamaahnya memungkinkan maka akan kita tunggu satu atau dua hari," kata Kepala Daerah Kerja Madinah Zaenal Muttaqin Rabu (07/06/2023) di Madinah.

Baca Juga

Zaenal menyebutkan, jika setelah satu atau dua hari jamaah yang sakit sudah siap dan mampu maka akan disatukan dengan jamaah kloter yang lain yang juga akan diberangkatkan ke Makkah.

Namun bila sampai tanggal 16 Juni 2023 jamaah belum sembuh, lanjut Zaenal, pihaknya juga tetap akan mengevakuasinya ke Makkah bersama tim kesehatan menggunakan mobil ambulan.

"Kita memastikan pada 16 Juni 2023 itu jamaah sudah didorong semua ke Makkah. Untuk yang sakit nanti akan ditangani pihak KKHI Daerah Makkah atau Rumah Sakit di Makkah," kata Zaenal.

Pun demikian jika ada jamaah yang sakit sampai tiba waktunya melaksanakan wukuf di 'Arafah, maka akan disafariwukufkan, sebelum nantinya akan ditangani kembali oleh tim KKHI Makkah.

"Ia akan disafariwukufkan, baik dengan bus atau mungkin ambulans, meski misalnya hanya setengah jam di Arafah. Kemudian akan dikembalikan ke rumah sakit atau di KKHI," terangnya lagi.

Selain itu, Zaenal juga menegaskan, bagi jamaah yang sakit dan tidak memungkinkan memakai kain ihram maka boleh memakai pakaian biasa saat menuju Makkah. 

"Jika sudah di Makkah lebih dari tiga hari dan sudah sehat maka akan keluar dulu ke Tan'im untuk mengambil miqat dari tempat tersebut," ujarnya. 

Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga Rabu(07/06/2023) pukul 13.13 waktu Arab Saudi (WAS) jemaah haji Indonesia dirawat di Madinah sebanyak 88 jamaah. Sedangkan, jumlah jamaah wafat secara keseluruhan sebanyak 24 orang. Dari jumlah jemaah sakit di atas sebagian dirawat di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan sebagian yang lain di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) di Madinah. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement