REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kelompok relawan SDG Jawa Barat, melatih para santri muda atau milenial bagaimana cara berternak ikan nila. Program tersebut dilaksanakan untuk merangsang minat santri muda untuk berwirausaha. Pelatihan itu dilakukan di Pondok Pesantren Al-Istiqomah, Jalan Nangela, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Jawa Barat.
"Para santri muda di Ponpes Al Istiqomah adalah salah satu ponpes yang menggalakan ekonomi kreatif, di mana kami, SDG memberikan pelatihan dan bantuan sarana prasarana yang meliputi bibit, pakan dan bimbingan dari pemateri yang profesional untuk menunjang keberlangsungan budi daya ikan nila," kata Koordinator Wilayah (Korwil) SDG atau Santri Dukung Ganjar Sukabumi Ahmad Hakiki seperti dilansir pada Kamis (8/6/2023).
Hakiki juga mengatakan, santri milenial harus berkontribusi dalam pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis keumatan, guna mencetak para santri milenial jadi mandiri.
"Santri muda di era saat ini harus terbuka, menyiarkan pesan keagamaan dengan skala yang lebih besar melalui kegiatan berwirausaha salah satunya," ujar Hakiki.
Dia berpesan, pemuda juga harus bisa mengembangkan diri dengan berbagai aktivitas positif, misalnya mengembangkan kegemaran, mengikuti kegiatan keagamaan, dan ikut berbagai kepanitiaan dan organisasi ekstra.
"Pelatihan ini kan masuknya kegiatan ekstra kalo di ponpes, kalau bisa ya diperdalam ilmunya mulai dari pembibitan hingga penen. Kemudian perluan relasi hingga pemasarannya bisa lebih banyak lagi," kata Hakiki.
Selain itu, Pemilik Pondok Pesantren Al-Istiqomah, Kh. Asep, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya atas kedatangan SDG ke tempatnya.
Dirinya berharap SDG terus konsisten mengadakan kegiatan pemberdayaan kepada santri, serta berharap Ganjar Pranowo bisa melanjutkan program pemerintah yang dinilai sudah pro terhadap santri.
"Alhamdullilah SDG menyambangi kami, menambah pintu silaturahmi dan untuk Pak Ganjar diberikan kekuatan dan amanat untuk melanjutkan terus program untuk santri seperti apa yang sudah dilakukan di pemerintahan saat ini. Sebab, pemerintahan saat ini lah yang mengeluarkan kebijakan undang-undang tentang pesantren dan melahirkan hari santri nasional," kata dia
Upaya melakukan kegiatan bermanfaat untuk santri dan masyarakat sekitar juga pernah dilakukan SDG di Banten. Salah satu upaya yang dilakukan untuk membuka kesempatan usaha kepada santri warga setempat adalah dengan memberikan pelatihan budidaya ternak kambing kepada puluhan santri di Pondok Pesantren Darul Mutaalimin, Kota Cilegon, Banten.
Koordinator Wilayah SDG Banten, Yury Alam Fathallah mengatakan peranan santri berpotensi untuk meningkatkan pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis keumatan dalam mencetak santri yang terampil berwirausaha, serta bertujuan untuk memberikan dampak terhadap masyarakat yang sejahtera dengan mempertahankan nilai-nilai religius.
"Kami lakukan pelatihan budi daya kambing kepada para santri di kota Cilegon. Ini merupakan wujud komitmen SDG dalam mendukung program kewirausahaan di pesantren," kata Yury, demikian dilansir dari Antara.