REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketika Rasulullah SAW wafat, jasad beliau ditutupi oleh kain oleh para sahabat. Bagaimana pandangan ulama terkait hal ini?
Pakar Ilmu Tafsir Prof Quraish Shihab dalam buku Membaca Sirah Nabi Muhammad SAW menjelaskan, semua ulama sepakat bahwa begitu Rasulullah SAW wafat maka jasad beliau yang suci ditutup dengan kain berwarna hitam.
Tentu saja, menurut Prof Quraish, kain warna hitam itu merupakan suatu hal yang kebetulan, bukan tanda berkabung, sebagaimana warna tersebut menjadi pilihan sementara orang dewasa ini.
Dijelaskan bahwa Sayyidah Aisyah dalam riwayat yang menyatakan bahwa Nabi SAW wafat di pangkuannya, mengambil bantal lalu meletakkan kepala Rasulullah SAW di bantal itu. Sambil kemudian beliau dengan suara keras menyampaikan berita duka itu kepada hadirin yang datang di sekelilingnya.
Adapun putri Nabi, Fatimah Az-Zahra, begitu mendengar berita duka tentang ayahnya dari Sayyidah Aisyah, ia berkata:
Ya abatah… ajaaba Rabban da’aahu/Aduhai ayahku, Tuhan menerima doanya
Ya abatah… jannatul-firdausi ma’wa’waahu/Aduhai ayahku, surga Firdaus tempatnya
Ya abatah… ila Jibrila nan’aahu/Aduhai ayahku, kepada Jibril kami menyampaikan sungkawa
Perkataan Fatimah Azzahra di atas merupakan hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim. Kadar haditsnya shahih. Demikianlah Rasulullah SAW wafat di mana akhir pesan beliau secara utama adalah tentang shalat, dan tentunya beliau juga meninggalkan teladan mulia yang tiada terkira.
Pesan Rasulullah sebelum wafat, “As-shalatu wa maa malakat aimanukum." Yang artinya: “Perhatikanlah shalat, demikian juga orang-orang yang kamu kuasai (wanita dan hamba sahaya),”. Dengan pesan tersebut, semoga umat Muslim saat ini mampu meneladani sikap Rasulullah dan mampu menjalankan pesan itu dengan sekuat tenaga.