Jumat 09 Jun 2023 16:20 WIB

Evaluasi Herry IP, Hanya Leo/Daniel yang Tampil Bagus di Singapore Open 2023

Setiap pemain atau pasangan memiliki kendalanya yang berbeda dan tidak sama.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih bulu tangkis ganda putra Indonesia Herry Iman Pierngadi.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pelatih bulu tangkis ganda putra Indonesia Herry Iman Pierngadi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perjuangan ganda putra Indonesia di Singapore Open 2023 berakhir sudah. Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin menjadi wakil terakhir yang angkat kaki dari turnamen berhadiah 850 ribu dolar AS itu.

The Babies, julukan Leo/Daniel, di babak perempat final yang berlangsung Jumat (9/6/2023) di Singapore Indoor Stadium, harus mengakui keunggulan wakil Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik 21-18, 16-21, dan 2022 dalam waktu 78 menit.

Baca Juga

Lima ganda putra utama Indonesia lainnya sudah bertumbangan di babak sebelumnya. Pelatih kepala ganda putra Herry Iman Pierngadi (IP) menilai hanya pasangan Leo/Daniel yang tampil baik di turnamen level 750 BWF ini.

"Performa Leo/Daniel di pertandingan ini bisa saya katakan memang baik. Secara head to head dengan lawan, Leo/Daniel memang sering menang-kalah. Karena dua kesalahan Leo/Daniel dalam teknik pukulan atau buangan bola di poin-poin akhir, lawan malah bisa menang. Padahal dari segi keterampilan dan teknik bisa dikatakan seimbang. Tadi lawan juga mendapat keberuntungan saat shuttlecock bergulir di net," ujar Herry.

Menurut Herry, perjuangan Leo/Daniel juga begitu luar biasa. "Di gim ketiga, dari ketinggalan 16-20, malah tampil berani dan luar biasa. Dua poin terakhir bagi lawan itu karena pukulan buangan pemain kita salah. Meski kalah, Leo/Daniel tampil bagus. Tapi hasil akhirnya tidak bagus."

Pelatih berjuluk Naga Api ini memberikan penilaian pasangan lainnya. Performa para pemain yang lain, lanjut dia, tidak bagus di Singapore Open.

"Setiap pemain atau pasangan memiliki kendalanya yang berbeda dan tidak sama. Ada kendala cedera, gerakan jadi tidak cepat, ada juga faktor usia, belum konsisten, atau performanya lagi menurun. Ini memang harus dipikir matang, tidak bisa dipaksakan," jelas Herry. "Ke depan, pengaturan pemain untuk dikirim ke berbagai turnamen harus ditinjau. Pengiriman ini harus lebih dimatangkan lagi. Sebab, setiap pemain atau pasangan itu memiliki kondisi yang tidak sama. Harus dilihat bagaimana situasi dan kondisi, juga kepentingannya."

Tim bulu tangkis Indonesia, sambung Herry, tidak saja harus mengejar hasil akhir, tetapi juga jangan lupakan prosesnya. Masih banyak turnamen di depan.

"Saat kalah, jangan panik, dan harus dicari apa penyebabnya. Bila menang, ya, disyukuri dan tetap harus dievaluasi. Setelah ini, pemain akan tampil ke Indonesia Open. Semoga dengan dukungan penonton, para pemain lebih termotivasi dan lebih bersemangat lagi untuk tampil lebih baik di Jakarta. Semoga semua pemain bisa tampil lebih maksimal di Jakarta dan bisa juara," kata Herry menegaskan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement