Sabtu 10 Jun 2023 21:16 WIB

Puan Buka Lebar Ruang Silaturahim ke AHY

Puan mengungkapkan pernah bertemu dengan AHY beberapa waktu lalu.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Fernan Rahadi
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) usai memberikan sambutan dalam peringatan Milad Ke-21 PKS di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5/2023). Puncak perayaan Milad ke 21 PKS dihadiri 15.000 anggota simpatisan dan Pengurus PKS, serta Pimpinan Parpol koalisi dan Bakal Calon Presiden RI Anies Baswedan.
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) usai memberikan sambutan dalam peringatan Milad Ke-21 PKS di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5/2023). Puncak perayaan Milad ke 21 PKS dihadiri 15.000 anggota simpatisan dan Pengurus PKS, serta Pimpinan Parpol koalisi dan Bakal Calon Presiden RI Anies Baswedan.

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengungkapkan membuka ruang lebar silaturahmi untuk bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

Hal tersebut disampaikan Puan di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Sabtu (10/6/2023) ketika disinggung oleh awak media kapan dirinya akan bertemu dengan AHY.

Baca Juga

"Kapan aja bisa ketemu, jadi kapan aja saya membuka ruang untuk bersilaturahmi, jadi bisa kapan saja," katanya. 

Selain itu, Puan juga mengungkapkan bahwa dirinya pernah bertemu dengan AHY beberapa waktu lalu. "Beberapa waktu lalu saya dalam acara MUI sempat bertemu dengan mas AHY," katanya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi (PDI) Perjuangan Puan Maharani dijadwalkan bakal bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pertemuan itu sebagai salah satu komunikasi yang dibangun antara PDIP dan Demokrat.

"Nanti Mbak Puan akan bertemu dengan Mas AHY untuk melakukan dialog, tetapi kami menghormati etika politik," ujar Hasto kepada media seusai peresmian Kapal Rumah Sakit Terapung Laksamana Malahayati di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Sabtu (10/6/2023).

Menurut Hasto, PDIP tetap menghormati partai yang sudah bergandengan tangan dalam kerja sama partai politik. Meski begitu, sambung dia, dialog antarpartai apalagi menyoal kepentingan rakyat, adalah sesuatu hal yang penting.

"Kita bisa berbeda secara politik, tetapi ketika ada ruang-ruang dialog apalagi untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara itu merupakan hal yang positif," ujar Hasto.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement