REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Penyerang Manchester City Erling Haaland menilai Pep Guardiola sebagai pelatih terbaik dunia. Guardiola baru saja membawa City menjuarai Liga Champions (UCL) musim 2022/23.
The Sky Blues menaklukkan Inter Milan, 1-0 di Ataturk Olympic Stadium, Istanbul, Ahad (11/6/2023) dini hari WIB. Gol tunggal kemenangan wakil Inggris tercipta di menit ke-68. Sepakan terarah Rodri merobek jala Andre Onana.
City menjadi tim Inggris kedua yang meraih treble di musim yang sama. Sebelum berjaya di Turki, anak asuh Pep berstatus kampiun Liga Primer dan Piala FA. Skuad biru langit menyamai rekor Manchester United pada 1999 silam.
Kendati tidak mencetak gol di final, Haaland memainkan peran sentral dalam kesuksesan Man City. Ia baru menjalani musim perdananya di Etihad Stadium. Ia mampu mengoleksi 52 gol dari 53 pertandingan.
Khusus di UCL, Haaland mengoyak jala lawan sebanyak 12 kali. Ia berstatus top scorer turnamen ini. Sang bomber unggul empat angka di depan bintang Liverpool, Mohamed Salah.
Setelah duel berjalan, Haaland mengakui mereka melakoni partai ketat. Tekanannya luar biasa. Ada banyak ketegangan.
Ia merasa mendapat keistimewaan bekerja dengan Guardiola. Secara personal keduanya menjalin relasi positif bahkan di luar lapangan. Ia ingin lebih berkembang lagi.
"Saya masih muda. Saya memiliki banyak tahun-tahun tersisa. Untuk dilatih olehnya setiap hari, pelatih terbaik dunia, tempat yang bagus," kata Haaland, dikutip dari thenationalnews.com.
Ia tak menyangka di usia 22 tahun bisa mewujudkan mempi terliarnya. Ia menggenggam si kuping lebar. Banyak pemain hebat, tidak seberuntung itu.
Haaland berharap apa yang dicapainya bisa memotivasi anak-anak muda di kampung halamannya. Sehingga tetap mengejar apa yang menjadi keinginan.