Selasa 13 Jun 2023 16:42 WIB

Jokowi Segera Umumkan Kondisi Pandemi Covid-19 di Indonesia

WHO pun menyerahkan kepada Indonesia terkait keputusan yang akan diambil.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus raharjo
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menanggapi dua kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA), usai rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (8/2) malam.
Foto: Republika/Nawir arsyad akbar
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menanggapi dua kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA), usai rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (8/2) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan segera mengumumkan keputusan pemerintah terkait situasi pandemi Covid-19 saat ini. Kepada Presiden, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah melaporkan mengenai perkembangan kondisi pandemi baik di Tanah Air maupun di berbagai negara lainnya saat ini.

"Nanti Presiden umumin terserah beliau. Tadi baru update dulu ke Pak Presiden mengenai kondisi pandemi seperti apa sekarang. Negara-negara lain di G20 seperti apa. ASEAN seperti apa," kata Menkes usai mengikuti rapat terbatas mengenai transisi pandemi menuju endemi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (13/6/2023).

Baca Juga

Menkes Budi pun juga menyampaikan kepada Jokowi terkait alternatif kebijakan yang akan diambil. Menurutnya, Presiden berjanji untuk mengumumkan sendiri keputusan terkait pandemi di Indonesia.

"Kemudian alternatif kebijakan yang mau diambil. Beliau berjanji akan umumkan sendiri dalam waktu yang tepat," kata dia.

Menkes menekankan bahwa virus Covid-19 memang tidak menghilang dan masih ada di masyarakat. Karena itu masyarakat harus belajar hidup berdampingan dengan virus ini.

Yang terpenting, kata dia, masyarakat masih bisa menangani dan menjaga kesehatannya masing-masing, seperti mencuci tangan, mengenakan masker, serta mengetahui cara mendeteksinya dan juga obatnya.

"Sama halnya dengan kita belajar hidup dengan penyakit menular lainnya misalnya, malaria, DB, TBC itukan semuanya masih ada," kata Budi.

Terkait vaksin, Menkes Budi mengatakan telah dilakukan pembahasan. Ia menegaskan bahwa vaksin perlu diberikan untuk melindungi masyarakat. Saat ini, Indonesia pun telah memiliki tiga perusahaan yang memproduksi vaksin.

Lebih lanjut, Menkes juga menyampaikan terkait pertemuannya dengan WHO. Menurut dia, WHO memberikan apresiasinya kepada Indonesia terkait upaya penanganan pandemi yang telah dilakukan.

Menkes menyebut, Indonesia merupakan salah satu negara yang berkonsultasi kepada WHO mengenai pengertian pandemi. Sebab pemberlakuan pandemi bersifat dunia, bukan masing-masing negara.

"Dan WHO memberikan guidance kayak yang tadi. Jadi agar dipastikan masyarakat agar memahami, protokol kesehatannya seperti apa, nomor dua sistem surveilansnya atau sistem skriningnya, deteksinya juga mesti siap. Nomor tiga, obat-obatan sama fasilitas RS kalau kena juga mesti siap. Yang keempat vaksinnya juga mesti tersedia," tegasnya.

Menurutnya, WHO juga memberikan apresiasi terkait perkembangan pandemi di Indonesia. WHO pun menyerahkan kepada Indonesia terkait keputusan yang akan diambil.

"Nah itu sebabnya saya update ke bapak Presiden, Yang tadi agar bapak Presiden bisa mengambil keputusan. Dan beliau sudah ambil keputusannya, cuma nanti pengumumannya terserah kepada beliau ya," ujar Menkes.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement