Rabu 14 Jun 2023 08:29 WIB

Dolar Melemah di Tengah Perlambatan Inflasi AS

Indeks dolar turun 0,30 persen menjadi 103,3370 pada akhir perdagangan.

Dalam file foto 15 Juni 2018 ini, uang dolar AS disebarkan dari dompet di North Andover, Amerika Serikat. Dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa.
Foto: AP Photo/Elise Amendola
Dalam file foto 15 Juni 2018 ini, uang dolar AS disebarkan dari dompet di North Andover, Amerika Serikat. Dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa (13/6/2023), karena data menunjukkan inflasi AS telah terpangkas setengahnya dari puncak tahun lalu, sementara laporan pekerjaan Inggris mengangkat pound sterling. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,30 persen menjadi 103,3370 pada akhir perdagangan.

Indeks harga konsumen (HK) AS pada Mei naik 4,0 persen dari tahun sebelumnya, Biro Statistik Tenaga Kerja AS mengatakan Selasa (13/6/2023). Ini jauh di bawah puncak baru-baru ini 9,1 persen pada Juni tahun lalu dan turun dari kenaikan 4,9 persen pada April.

Baca Juga

Imbal hasil obligasi pemerintah AS turun segera setelah laporan IHK terbaru tetapi dengan cepat bangkit kembali, mencerminkan sedikit perubahan ekspektasi suku bunga investor di luar pertemuan Federal Reserve (Fed) minggu ini.

Diperkirakan bahwa Fed akan melewatkan kenaikan suku bunga selama pertemuan dua hari mulai Selasa, tetapi kemungkinan dimulainya kembali kenaikan suku bunga pada Juli tidak dapat dikesampingkan. Saham berjangka AS memperpanjang kenaikan pada Selasa.

Pada akhir perdagangan New York, euro meningkat menjadi 1,0790 dolar AS dari 1,0756 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2602 dolar AS dari 1,2505 dolar AS pada sesi sebelumnya.

Pekerjaan di Inggris Raya mencapai rekor 33,1 juta antara Februari dan April, dengan peningkatan jumlah karyawan dan pekerja wiraswasta, Kantor Statistik Nasional Inggris mengatakan Selasa (13/6/2023).

Dolar Kanada menguat ke level tertinggi empat bulan terhadap dolar AS pada Selasa (13/6/2023) karena harga minyak naik dan data inflasi AS mendukung taruhan untuk jeda dalam kampanye kenaikan suku bunga Fed.

Dolar AS turun menjadi 1,3311 dolar Kanada dari 1,3371 dolar Kanada pada akhir perdagangan. Dolar AS dibeli 140,2840 yen Jepang, lebih tinggi dari 139,5750 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9059 franc Swiss dari 0,9096 franc Swiss. Dolar AS turun menjadi 10,7138 krona Swedia dari 10,8117 krona Swedia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement