Kamis 15 Jun 2023 09:07 WIB

Saham Blue Chip Bisa Jadi Pilihan saat IHSG Masih Berpotensi Melemah

IHSG ditutup negatif pada akhir perdagangan Rabu (14/6/2023).

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Investor memantau perdagangan saham melalui gawainya di Jakarta, Jumat (13/11/2020).  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) disebut masih berada dalam tren pelemahan hari ini.
Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA
Investor memantau perdagangan saham melalui gawainya di Jakarta, Jumat (13/11/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) disebut masih berada dalam tren pelemahan hari ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) disebut masih berada dalam tren pelemahan hari ini. Pada perdagangan kemarin, IHSG kembali ditutup di area negatif dengan koreksi sebesar 0,29 persen ke level 6.699,71.

"Tren IHSG masih bearish selama di bawah level 6.815. Hari ini level resistance berada 6.719/6.767 dengan support 6.675/6.562," jelas Retail Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra, Kamis (15/6/2023). 

Baca Juga

Pada Rabu (14/6/2023), sebagian besar bursa di kawasan regional Asia Pasifik menguat. Kenaikan terjadi setelah AS menyampaikan inflasi Mei 2023 sebesar empat persen secara tahunan arau year on year (yoy), di bawah perkiraan.

Bank sentral AS Federal Reserve memberikan sinyal bahwa terdapat kemajuan dalam melawan inflasi. The Fed pun diproyeksi tidak akan menaikkan suku bunga pada pertemuan yang berakhir pada 14 Juni 2023.