Rabu 14 Jun 2023 08:38 WIB

Data Inflasi Dorong Saham AS Berakhir Lebih Tinggi

Data inflasi AS menguatkan alasan the Fed tidak menaikkan suku bunga pada bulan ini.

 Dalam foto ini disediakan oleh New York Stock Exchange, pedagang bekerja di lantai, Selasa, 15 Februari 2022. S&P 500 dan Nasdaq mencapai penutupan tertinggi dalam 14 bulan pada Selasa (13/6/2023)
Foto: AP/David L. Nemec/New York Stock Exchange
Dalam foto ini disediakan oleh New York Stock Exchange, pedagang bekerja di lantai, Selasa, 15 Februari 2022. S&P 500 dan Nasdaq mencapai penutupan tertinggi dalam 14 bulan pada Selasa (13/6/2023)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- S&P 500 dan Nasdaq mencapai penutupan tertinggi dalam 14 bulan pada Selasa (13/6/2023) waktu setempat setelah data menunjukkan harga konsumen naik moderat pada bulan Mei. Ini meningkatkan taruhan bahwa Federal Reserve tidak akan menaikkan suku bunga pada hari Rabu (14/6/2023).

Saham Nvidia melonjak 3,9 persen, menjadi pembuat chip pertama yang mengakhiri sesi perdagangan dengan kapitalisasi pasar di atas 1 triliun dolar AS setelah saingan yang lebih kecil Advanced Micro Devices (AMD) memberikan pembaruan pada strategi kecerdasan buatannya yang gagal mengesankan investor. AMD turun 3,6 persen.

Baca Juga

Saham naik setelah laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan indeks harga konsumen (CPI) naik 0,1 persen bulan lalu menyusul lonjakan 0,4 persen pada bulan April, dengan inflasi inti tidak berubah pada 0,4 persen. Pada basis tahun ke tahun, inflasi headline meningkat kurang dari perkiraan sebesar 4 persen, yang mencerminkan penurunan biaya produk dan jasa energi, termasuk bensin dan listrik.

"Jika Fed mencari data untuk menunjukkan, 'Kami akan berhenti pada bulan Juni,' saya pikir mereka mendapatkannya hari ini," kata Liz Young, kepala strategi investasi di SoFi di New York.

Benchmark S&P 500 telah pulih sekitar 22 persen dari penutupan terendah Oktober 2022. Sebagian besar didorong oleh kenaikan di kelas berat pasar seperti Apple Inc, Nvidia Corp, dan Tesla Inc. 

Baru-baru ini, sektor-sektor seperti energi dan material telah naik, serta saham-saham berkapitalisasi kecil.

Saham perusahaan China yang terdaftar di AS naik setelah bank sentral China menurunkan suku bunga pinjaman jangka pendek untuk pertama kalinya dalam 10 bulan. Alibaba Group naik 1,9 persen dan JD.com melonjak 3,5 persen.

Saham yang paling banyak diperdagangkan di S&P 500 adalah Tesla Inc, dengan saham senilai 40,8 miliar dolar AS yang dipertukarkan selama sesi tersebut. Saham naik 3,55 persen.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement