Jumat 16 Jun 2023 21:19 WIB

Debat dengan Pasangan Bisa Berdampak Baik Asal Dilakukan dengan Cara Ini

Tak semua konflik berdampak buruk bagi pasangan.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
Pasangan (berdebat). Berkonflik dengan pasangan ternyata tak selalu berdampak buruk.
Foto: www.freepik.com
Pasangan (berdebat). Berkonflik dengan pasangan ternyata tak selalu berdampak buruk.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konflik dengan pasangan tak selamanya buruk. Konflik sesekali dapat diartikan sebagai sesuatu yang buruk.

Konflik dapat membantu seseorang melihat suami atau istri dengan lebih jelas, memahami perspektif pasangan, dan semakin mengenal pasangan. Manfaat konflik lainnya termasuk menciptakan lebih banyak kejelasan dalam hubungan dan membantu menciptakan ruang yang sehat bagi pasangan yang terlibat. Namun, banyak orang melihat konflik berdampak negatif karena cara salah dalam menghadapinya.

"Hubungan yang sehat membutuhkan dosis konflik yang baik. Begitulah cara sebuah hubungan bisa tumbuh. Dan ada cara di mana kita dapat berdebat dengan lebih baik,” kata terapis hubungan, Maria G Sosa.

Cara seseorang berdebat dengan pasangan bisa membuat hubungan ada dalam kondisi berbeda. Bisa saja pasangan menjadi terjebak dalam suasana intens dan siklus terus berlanjut. Ada juga pasangan yang sering menghindari perdebatan untuk menjaga kedamaian hubungan.

Sosa berbagi kiat tentang bagaimana seseorang dapat berargumen atau berdebat dengan pasangan memakai cara yang lebih baik. Berikut enam saran dari Sosa, dikutip dari laman Hindustan Times, Jumat (16/6/2023):

1. Mendengarkan untuk memahami

Sebagian besar konflik meledak di luar proporsi karena cara seseorang menanganinya. Mendengarkan pihak lain untuk menanggapi bukanlah pilihan tepat. Hal yang lebih pas adalah mendengarkan untuk memahami, guna mengerti lebih banyak tentang apa yang ingin dikatakan pasangan.

2. Setuju dulu, baru menyatakan pendapat lain

Titik-titik umum di mana kita setuju dengan pasangan harus difokuskan terlebih dahulu. Setelah itu, barulah perlahan-lahan beralih ke perbedaan dan mencoba mengutarakan pendapat yang tidak sama dengan pasangan, sehingga adu argumen lebih terkendali.

3. Menjaga sistem saraf tetap terkendali

Selalu perhatikan bagaimana tubuh bereaksi terhadap konflik. Seseorang harus benar-benar memahami dirinya, sadari ketika pernapasan mulai menjadi cepat dan jantung berdebar kencang. Jaga sistem saraf tetap terkendali, dan pelajari teknik menenangkan diri.

4. Menciptakan ruang untuk kenyataan

Ketika konflik mulai terjadi, rasanya lebih baik untuk menantang ide daripada mengusulkan hal yang sama. Namun, jika tidak setuju dengan ide-ide pasangan, sampaikan tanpa merusak hubungan. Ciptakan juga ruang untuk menerima kenyataan yang ada.

5. Fokus pada gambaran besar

Ada baiknya tidak terlalu membesar-besarkan masalah kecil dalam hubungan, apalagi membuat hal sepele jadi melebar menjadi perdebatan yang melelahkan. Sosa menyarankan pasangan fokus pada gambaran yang lebih besar dan prospek masa depan.

6. Mengetahui kapan harus melepaskan diri

Ketika segala sesuatunya mulai menjadi sulit dan rumit, seseorang harus menyadari kapan harus berhenti berdebat. Ketahui topik mana yang penting bagi kita menginvestasikan waktu dan energi, serta mana yang tidak.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement