Sabtu 17 Jun 2023 12:40 WIB

Arkeolog Jerman Temukan Pedang Berusia 3.000 Tahun

Pedang tersebut ditemukan dalam ekskavasi pekan lalu di Noerdlingen.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Arkeolog (ilustrasi). Arkeolog Jerman menemukan pedang yang diyakini berasal dari akhir abad ke-14 SM, pertengahan Zaman Perunggu.
Foto: Reuters/MSNBC
Arkeolog (ilustrasi). Arkeolog Jerman menemukan pedang yang diyakini berasal dari akhir abad ke-14 SM, pertengahan Zaman Perunggu.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kantor pelestarian monumen sejarah Negara Bagian Bavaria, Jerman mengatakan sebuah pedang zaman perunggu yang ditempa lebih dari 3.000 yang tahun ditemukan dalam keadaan terpelihara dengan baik. Pedang itu diyakini berasal dari akhir abad ke-14 SM, pertengahan Zaman Perunggu.

"(Pedang itu terlihat) hampir masih bersinar," kata kantor preservasi sejarah Bavaria dalam pernyataanya pekan ini.

Baca Juga

Pedang tersebut ditemukan dalam ekskavasi pekan lalu di Noerdlingen, antara Nuremberg dan Stuttgart, di selatan Jerman. Pedang itu memiliki gagang segi delapan dan berasal dari kuburan tiga orang, satu pria, satu perempuan dan satu anak laki-laki.

Kantor sejarah Bavaria mengatakan mereka dikuburkan secara berurutan bersama benda-benda perunggu. Belum diketahui apakah tiga orang itu memiliki hubungan satu sama lain.

"Pedang dan kuburan masih perlu diteliti sehingga arkeolog kami dapat mengkategorikan temuan ini lebih presisi," kata kepala kantor Mathias Pfeil, Kamis (16/6/2023).

"Namun kami sudah bisa mengatakan tingkat keterpeliharaannya luar biasa, temuan yang seperti ini sangat jarang," tambahnya.

Kantor sejarah Bavaria mengatakan tidak biasa pedang ditemukan di periode tersebut. Namun muncul dari gundukan kuburan yang dibuka pada abad ke-19 atau ditemukan individu. 

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement