REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program peremajaan sawit rakyat (PSR) dilakukan anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara, yakni PT Perkebunan Nusantara V, di Riau berjalan sukses. Program ini akan diterapkan secara nasional sebagai bagian untuk memperkuat salah satu program strategis nasional (PSN).
Direktur Kelembagaan Holding Perkebunan Nusantara, Arifin Firdaus, megatakan PTPN V merupakan anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara yang memiliki pendampingan sawit petani terbesar. "Apa yang dilakukan oleh PTPN V Insya Allah akan coba kita terapkan bisnis modelnya secara nasional untuk mengejar target pemerintah mempercepat PSR yang masuk dalam PSN," kata Arifin di Kabupaten Siak, Riau, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (20/6/2023).
Arifin mengatakan hal itu di sela kegiatan panen perdana enam koperasi unit desa yang dipusatkan di Kabupaten Siak. Keenam KUD yang mengikuti program plasma tersebut adalah Tunas Muda seluas 250 hektare, Tandan Mas Jaya dengan luas 216 hektare, Budi Sawit 90 hektare, serta Lembah Sawit seluas 160 hektare yang berlokasi di Kabupaten Siak. Ada pula dua KUD lainnya yang berlokasi di Kabupaten Kampar yakni Gemah Ripah seluas 703 hektare dan Subur Makmur seluas 454 hektare.
Panen perdana dengan total luas lahan yang diremajakan mencapai 1.873 hektare ini turut dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Siak Arfan Usman, Direktur PTPN V Jatmiko Santosa, Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (Aspekpir) Setyono, dan perwakilan enam ketua koperasi peserta PSR PTPN V.
Arifin menjelaskan pemerintah memasang target cukup tinggi dalam peremajaan sawit rakyat pada tahun ini yang mencapai 180 ribu hektare. Untuk itu, sebagai perusahaan milik negara, Holding Perkebunan akan berupaya mencari formula dalam membantu mengakselerasi target tersebut. Termasuk salah satunya dengan mengaplikasikan model kemitraan yang terjalin sangat baik oleh PTPN V.
Lebih jauh, Arifin mengapresiasi beragam strategi dan pendekatan PTPN V, termasuk melaksanakan best agriculture practice serta jaminan produktivitas kepada petani peserta PSR. Alhasil, tanaman sawit muda milik petani tumbuh subur sehingga memangkas masa panen jauh lebih cepat mencapai kurang dari 30 bulan dari umumnya berusia tiga sampai empat tahun. Begitu juga produktivitas sawit muda petani lebih tinggi 50 persen dibandingkan tanaman sawit seusianya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Siak, Arfan Usman, mengatakan pemerintah setempat mendukung penuh program PSR yang dilaksanakan PTPN V. Program PSR terbukti berhasil meningkatkan produktivitas para petani sawit plasma di Kabupaten Siak, dan diharapkan selaras dengan peningkatan ekonomi para petani.
"Niat baik ini harus kita dukung penuh. Panen perdana ini adalah bukti nyata. Untuk itu, saya mengimbau kepada bapak ibu yang sudah bermitra, ayo, ajak saudara-saudara semua untuk bermitra dengan PTPN V. Lihat dan saksikan sendiri hasil nyata panen perdana di sini," imbau Sekda.