REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Doa termasuk ibadah dan amal sholeh yang tinggi dan mulia di sisi Allah. Namun seandainya ibadah yang suci itu dinodai dengan perbuatan terlanggar semisal mendatangi dan menggantungkan nasib kepada dukun, terdapat konsekuensi yang harus ditelan.
Orang yang mendatangi dukun pun sholatnya tidak diterima Allah. Hal ini sebagaimana yang terekam dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda, "Man ataa arrafan fasa-alahu an syai'in lam tuqbal lahu sholatun arbaina lailatan."
Yang artinya, "Barang siapa yang mendatangi tukang ramal dan bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka selama 40 malam sholatnya tidak akan diterima."
Najmi bin Umar Bakkar dalam buku 50 Sebab Doa tidak Terkabul menjelaskan, dukun adalah orang yang memberitahukan hal-hal yang gaib di masa yang akan datang dengan bantuan setan.
Maka siapa yang mendatangi dan bertanya kepada mereka lalu membenarkan apa yang dikatakan, maka ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad.
Dijelaskan pula bahwa jika sholat seseorang yang mempercayai dukun saja tidak diterima oleh Allah SWT, maka doanya pun tidak akan dikabulkan Allah. Apapun bentuk doanya. Sebab dia menggantungkan urusannya di luar Allah, yang mana itu adalah tindakan musyrik atau menyekutukan Allah.