Kamis 22 Jun 2023 14:17 WIB

AS Minta Cina Tekan Korea Utara Kembali Berdialog

Menlu AS Antony Blinken melawat ke Beijing dalam selama dua hari pekan ini.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berjabat tangan dengan Presiden Cina Xi Jinping di Aula Besar Rakyat di Beijing, Cina, Senin, 19 Juni 2023.
Foto: Leah Millis/Pool Photo via AP
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berjabat tangan dengan Presiden Cina Xi Jinping di Aula Besar Rakyat di Beijing, Cina, Senin, 19 Juni 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Cina memiliki kapasitas dan tanggung jawab dalam mendorong Korea Utara kembali berdialog, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) pada Rabu (21/6/2023) mengulangi lagi pernyataan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. Blinken mengaku telah mengangkat isu tersebut saat bertemu dengan rekan-rekannya dari Cina di Beijing awal pekan ini.

"Ini hal yang diangkat langsung oleh menteri saat lawatannya," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Vedant Patel ketika ditanya apakah cairnya hubungan Washington dan Beijing baru-baru ini bisa membantu mengatasi ancaman Pyongyang.

Baca Juga

"Dia (Blinken) sudah tegas menyatakan PRC memiliki kemampuan dan tanggung jawab untuk menggunakan pengaruhnya terhadap Korea Utara untuk mendorong Pyongyang kembali bernegosiasi dan menghentikan aksi provokasinya," tambah dia.

Blinken melawat ke Beijing dalam selama dua hari pekan ini guna bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping dan pejabat-pejabat tinggi pemerintah Cina lainnya.

Mengakhiri kunjungannya Senin lalu, Blinken berkata, "semua anggota masyarakat internasional berkepentingan dalam mendorong Korea Utara bertindak secara bertanggung jawab."

Ia menambahkan para pejabat kedua negara telah membahas aksi dan retorika Korea Utara yang semakin gegabah. Korea Utara meluncurkan kendaraan peluncur antariksa (SLV) yang membawa satelit intai militer tapi gagal, pada 31 Mei.

AS dan sekutu-sekutu utamanya, termasuk Korea Selatan, mengecam keras peluncuran yang gagal itu. Mereka menyatakan SLV menggunakan teknologi yang sama dengan rudal balistik yang dilarang dibuat atau digunakan oleh Korea Utara berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB.

Pyongyang tidak mempedulikan kecaman itu dan malah berjanji akan terus meluncurkan roket antariksa sampai berhasil, sembari menyebut kunjungan Blinken ke Cina sebagai "kunjungan memalukan" karena mengemis hubungan yang lebih baik dengan Beijing.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement