REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada orang yang bekerja, tapi tidak mengetahui apakah pekerjaan yang dilakukannya menghasilkan harta yang halal atau bahkan sebaliknya. Pikiran yang terbesit adalah, ini pekerjaan yang ada di depan mata. Soal halal atau haram itu nanti saja.
Pemikiran semacam ini akan mengakibatkan seseorang melakukan pekerjaan apa saja, yang penting menghasilkan. Padahal pemikiran yang harus dibangun adalah apakah pekerjaan itu halal atau tidak, memberikan manfaat kepada orang lain, atau sebaliknya, melukai dan menzalimi orang lain.
Pekerjaan yang halal adalah suatu aktivitas yang tidak melanggar hukum agama, tidak melukai atau menzalimi orang lain. Pekerjaan yang membuat diri ini semakin dekat dengan Allah, semakin sering mengingat Allah, membuat orang lain bahagia, mudah untuk kolaborasi, dan saling tolong menolong.
Pekerjaan yang halal insya Allah menghasilkan rezeki yang halal. Rezekiyang mungkin jumlahnya tidak banyak, tapi cukup, bahkan berlebih, menghadirkan ketenangan, membuat orang tersenyum, dan menjadikan penikmatnya semakin sholeh serta dekat kepada Allah.
Bagaimana cara mendapatkan pekerjaan yang halal? selain dengan ikhtiyar, harus dibarengi dengan doa berikut ini.
Umat islam dapat memanjatkan doa agar bisa meraih rezeki yang Halal dari Allah Ta'ala. Lewat rezeki yang halal, hal ini akan membawa kebaikan bagi kehidupan seorang muslim.
Berikut doa yang dapat dipanjatkan agar mendapat rezeki yang halal dan juga meraih ilmu yang bermanfaat:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
(Allahumma Inni As’aluka Ilman Nafian Wa Rizqon Thoyyiban Wa Amalan Mutaqobbalan).
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amalan yang diterima. (HR. Ahmad 6/294)