REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat menyebut Provinsi Jawa Barat memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi daerah pertama di Indonesia yang beralih ke kendaraan listrik.
Kepala BI Perwakilan Jawa Barat Erwin Hutapea mengatakan, investasi di Jawa Barat terkait sektor kendaraan bermotor itu nilainya mencapai Rp 27 triliun sehingga tak menutup kemungkinan investasi itu bisa merambah ke sektor kendaraan listrik. "Di dalam konteks pengembangan transisi energi tentu saja kita membutuhkan investasi," kata Erwin di Kantor BI Perwakilan Jawa Barat, Kota Bandung, Jawa Barat, Ahad (25/6/2023).
Selain mengembangkan energi bersih, menurut Erwin, banyak manfaat yang bisa diraih dari kendaraan listrik karena dalam konteks menuju Indonesia maju, ketahanan energi menjadi suatu hal yang menjadi fokus pemerintah.
Di samping itu, dia menilai Indonesia sangat mampu untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dengan sumber daya yang melimpah, seperti sumber daya mineral dan banyaknya pembangkit tenaga listrik.
"Salam konteks hilirisasi kita juga punya critical minerals yang bisa mendukung industri electric vehicle," katanya.
Menurutnya pengembangan ekosistem kendaraan listrik sejalan dengan misi Bank Indonesia yang menginginkan rupiah tetap stabil di masa mendatang. Dengan kendaraan listrik, Indonesia bisa meminimalisir impor bahan bakar minyak dan anggarannya bisa dialokasikan ke sektor yang produktif.
"Subsidi pemerintah untuk BBM itu bisa direalokasikan ke pembangunan kapasitas infrastruktur yang membuat masyarakat lebih sejahtera dan ekonomi lebih maju," kata dia.
Sementara itu, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat Jawa Barat Susiana Mutia mengatakan, wilayah Jawa Barat telah memiliki 127 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersebar di 110 lokasi. Untuk di Kota Bandung, menurutnya sudah ada 20 titik SPKLU yang tersedia yang bisa dilihat di aplikasi PLN mobile. Semuanya sudah aktif dan bisa digunakan oleh pengemudi kendaraan listrik.
"Untuk biayanya, 400 kilometer mobil listrik hanya butuh sekitar Rp 200 ribu. Kalau pakai mobil BBM itu bisa sampai lebih dari Rp 1 juta untuk jarak sejauh itu," kata Susiana.