Senin 26 Jun 2023 13:22 WIB

Jamaah Haji Mulai Bergerak ke Arafah

Pemberangkatan jamaah haji ke Arafah dilakukan bertahap.

Seorang petugas mengecek kasur di tenda yang akan digunakan jamaah saat wukuf di Arafah, Arab Saudi, Rabu (21/6/2023).
Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Seorang petugas mengecek kasur di tenda yang akan digunakan jamaah saat wukuf di Arafah, Arab Saudi, Rabu (21/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Agung Sasongko dari Makkah, Arab Saudi

Baca Juga

Sebanyak 2,5 juta jamaah haji dari berbagai negara di dunia akan berbondong-bondong menuju ke Arafah pada 8 Dzulhijah atau Senin (26/6/2023). Jutaan jamaah haji tersebut akan menjalani wukuf (berdiam diri) di Arafah pada 9 Dzulhijjah atau Selasa (27/6/2023).

Adapun pemberangkatan jamaah haji Indonesia ke Arafah dilakukan secara bertahap mulai hari ini, Senin (26/6/2023). Pemberangkatan dilakukan dalam dalam tiga tahap. Pertama mulai pukul 07.00-11.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Tahap kedua, mulai pukul 11.00-15.00 WAS. Tahap ketiga, mulai 15.00 WAS sampai selesai.

"Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bersama Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, serta pihak Masyarik, menyusun rencana pergerakan jamaah haji pada fase di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Jamaah haji Indonesia akan mulai diberangkatkan ke Arafah pada 8 Dzulhijjah," ungkap Ketua PPIH Arab Saudi, Subhan Cholid, Senin (26/6/2023).

Usai berada di Arafah, jamaah haji Indonesia akan diarahkan ke maktab-maktab (tenda) yang sudah disiapkan berdasar pemetaan antarnegara. Adapun per tenda akan diisi sekitar 2.900 jamaah. Subhan menjelaskan, ada 21 bus yang akan dialokasikan untuk setiap maktab untuk mengangkut jamaah dari masing-masing hotel menuju Arafah. Satu bus setidaknya akan mengangkut 45 jamaah.

"Insya Allah setiap maktab bisa diselesaikan dalam tiga setengah kali putaran penjemputan," kata Subhan.

Pergerakan selanjutnya adalah dari Arafah menuju Muzdalifah usai jamaah menjalani ibadah wukuf. Pada fase ini, sarana transportasi yang digunakan setiap maktab dikurangi menjadi sembilan bus. Pengurangan dari 21 menjadi sembilan bus tersebut dimaksudkan untuk mengurangi kekroditan dan penumpukan jamaah dan arus lalu lintas.

Proses penjemputan jamaah dari Arafah menuju Muzdalifah  diperkirakan akan sampai tujuh hingga delapan putaran. Dari Muzdalifah, jamaah selanjutnya akan diberangkatkan menuju Mina pada 10-11 Dzulhijah, mulai dini hari hingga pukul 08.00 Waktu Arab Saudi. Jamaah akan dimobilisasi dini hari hingga sebelum waktu Dhuha untuk menghindari atau melewati waktu Dhuha. Adapun jika sudah pukul 09.00 ke atas, situasinya sangat panas.

Jarak antara Muzdalifah ke Mina, berkisar dua kilometer. Untuk menghindari kemacetan, armada bus yang digunakan kembali dikurangi. Per maktab hanya disediakan lima bus yang akan mengangkut jamaah haji Indonesia. Hal itu menjadikan proses perputaran bus menjadi lebih banyak.

Sementara untuk pergerakan jamaah dari Mina ke Makkah, armada yang digunakan akan kembali menjadi 21 bus per maktab.

"Jamaah yang mengambil nafar awal akan diberangkatkan pada 12 Dzulhijah yakni sebelum terbenamnya matahari. Sedangkan yang mengambil nafar tsani akan diberangkatkan dari Mina pada 13 Dzulhijah," ungkap Subhan.

Selama di Mina, jamaah lansia diimbau untuk tetap berada di tenda. Proses lempar jumrah bisa diwakilkan kepada jemaah lainnya dan itu sah. Sebab, untuk sampai ke jamarat, jamaah harus jalan kaki dan itu butuh energi luar biasa.

Jarak terdekat antara tenda ke jamarat sekitar tiga kilometer. Kalau pergi pulang berarti jarak tempuhnya enam kilometer. Adapun jarak tenda jamaah haji Indonesia yang terjauh mencapai tujuh kilometer. Jika pergi pulang berarti 14 kilometer.

Baca juga : Haruskah Waktu Puasa Arafah dan Idul Adha Ikut Saudi? Ini Penjelasan Ketum Persis

"Melihat medannya, bagi jamaah lansia sangat berat karenanya bisa diwakilkan. Secara syar'i memang diizinkan untuk diwakilkan. Jamaah lansia tetap berada di tenda untuk berdoa dan berzikir, sementara lempar jumrahnya diwakilkan," ungkap Subhan.

Petugas haji Daker Bandara yang ditugaskan ke Arafah akan bergerak terlebih dahulu mulai Ahad (25/6/2023) usai sholat Isya Waktu Arab Saudi.

Menurut Kabid Perlindungan Jemaah (Linjam) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Harun Al Rasyid, petugas haji yang ditempatkan di Arafah sesuai jadwal dan rute pergerakan yang telah disusun oleh Satuan Operasi (Satops) Armuzna. Sampai di Arafah petugas langsung menempati sektor-sektor yang sudah dibentuk.

"Di Arafah ini ada 70 maktab yang akan dipetakan dalam 11 sektor adhoc, mulai dari satu sampai 11 sektor adhoc. Setiap satu adhoc akan membawahi delapan sampai sembilan maktab. Setiap maktab berisi tujuh kloter. Personel tiap-tiap maktab berjumlah 48-50 orang dari petugas Daker Bandara dan Makkah," ucapnya.

Baca juga : Tiga Pertimbangan Pemerintah Tambah Dua Hari Cuti Bersama Hari Raya Idul Adha

Sedangkan petugas haji yang ditugaskan di Muzdalifah dan Mina, akan didorong pada Selasa (27/6/2023) dini hari Waktu Arab Saudi.

Sementara itu, Menteri Agama yang juga selaku Amirul Hajj Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas,  melakukan umrah wajib di Masjidil Haram, Makkah, pada Ahad (25/6/2023) siang Waktu Arab Saudi.

Kemarin Menag yang akrab disapa Gus Men itu, menjalani ibadah umroh wajib bersama rombongan usai tiba dari Tanah Air. Gus Men juga memimpin pertemuan dengan Tim Pengawas dari DPR RI membahas evaluasi penyelenggaraan dan persiapan puncak haji.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement