REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Sarana Multigriya Finansial mencatat realisasi kredit pemilikan rumah fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) sebesar Rp 15,66 triliun sejak 2018 hingga Maret 2023. Adapun program tersebut, Sarana Multigriya Finansial berkontribusi sebesar 25 persen dari total dana kredit pemilikan rumah.
Direktur Sekuritisasi dan Pembiayaan Sarana Multigriya Finansial, Heliantopo mengatakan kredit pemilikan rumah fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan memiliki fitur plafon maksimal Rp 157 juta, tenor maksimal hingga 20 tahun setiap debitur, bunga flat sebesar lima persen selama 20 tahun, dikhususkan masyarakat berpenghasilan rendah.
“Tentunya akan membantu lembaga keuangan dalam menyalurkan KPR rumah tersebut. Jadi, SMF sudah menyalurkan kurang lebih Rp 15 triliun,” ujarnya dalam keterangan tulis, Rabu (28/6/2023).
Menurutnya Sarana Multigriya Finansial juga menyediakan produk pembiayaan bagi milenial dengan konsep pembiayaan perumahan rent to own. Terdapat dua jenis pilihan pembiayaan skema tersebut, yakni melalui pembelian langsung dengan KPR atau menyewa hingga periode tertentu dan selanjutnya rumah tersebut akan dihibahkan.
“Skema sewa beli ini kelebihannya adalah nanti masyarakat itu menyewa dulu rumah tersebut, jadi kalau mereka berminat atau berkenan nanti mereka bisa konversi untuk membeli,” ucapnya.
Meski begitu, Heliantopo menyatakan, program tersebut masih dalam tahap piloting yang harapannya dapat disambut baik oleh lembaga keuangan. Sarana Multigriya Finansial dapat membantu masyarakat yang belum bankable terutama segmen non fixed income yang selama ini belum terlayani dengan baik dan masyarakat yang susah menyediakan uang muka
“Secara produk harusnya menjadi produk yang bisa membantu segmen non fixed income yang notabene lebih besar dari fixed income mudah mudahan ini bisa diminati,” ucapnya.