Rabu 28 Jun 2023 17:47 WIB

Nyaris Himpun Rp 10 Triliun, Ini Realisasi Dana IPO Trimegah Bangun Persada

Realisasi penggunaan dana IPO sudah mencapai Rp 5,8 triliun.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ahmad Fikri Noor
Prosesi IPO emiten nikel PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL).
Foto: Istimewa
Prosesi IPO emiten nikel PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Emiten nikel PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) telah merealisasikan dana yang dihimpun dari Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp 5,8 triliun. Dari aksi penawaran perdana saham, afiliasi Grup Harita tersebut berhasil mengantongi dana segar Rp 9,9 triliun.

"Realisasi sebagian dana telah sesuai dengan rencana penggunaan dana yang telah disampaikan dalam prospektus, yaitu untuk pelunasan utang, pinjaman, belanja modal dan setoran modal kepada entitas asosiasi," ujar Direktur Keuangan PT Trimegah Bangun Persada Tbk Suparsin Liwan, Rabu (28/6/2023).

Baca Juga

Berdasarkan prospektus, perseroan akan menggunakan 5,46 persen dana IPO untuk pembayaran seluruh utang kepada PT Harita Jayaraya. Perseroan juga mengalokasikan 6,05 persen dana IPO untuk pembayaran seluruh utang kepada PT Dwimuria Investama Andalan.

Selain itu, sekitar 15,13 persen dana IPO akan digunakan untuk pembayaran seluruh utang kepada Oversea-Chinese Banking Corporation Limited (OCBC) dan PT Bank OCBC NISP Tbk. (OCBC NISP). Kemudian sekitar 0,89 persen akan digunakan untuk pembayaran seluruh utang outstanding fasilitas Term Loan 1 dan fasilitas Term Loan 3 kepada OCBC NISP.

Perseroan juga akan menggunakan 2,12 persen dana IPO untuk belanja modal dan sekitar 32,27 persen untuk keperluan entitas anak dan entitas asosiasi yang akan disalurkan melalui setoran modal dan pinjaman. Sisanya sekitar 38,08 persen akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja.

Belum lama ini, NCKL melaporkan telah mengucurkan pinjaman kepada anak usahanya, yakni PT Gane Permai Sentosa dengan jumlah pinjaman yang dikucurkan mencapai Rp 194,26 miliar. NCKL juga memberi pinjaman kepada PT Jikodolong Megah Pertiwi Rp 114,28 miliar yang akan digunakan untuk belanja modal.

"Semua penggunaan dana IPO tersebut sudah sesuai dengan yang kami rencanakan di prospektus. Dana IPO yang saat ini tersisa sebesar Rp 4 triliun akan digunakan secara bertahap untuk pembangunan fasilitas produksi," jelas Suparsin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement