Sabtu 01 Jul 2023 15:55 WIB

Diterjang Hujan dan Angin Kencang, Kubah Masjid di Bogor Roboh

Tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kejadian ini.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Sejumlah warga melihat kondisi masjid setelah musibah robohnya kubah. (Ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Sejumlah warga melihat kondisi masjid setelah musibah robohnya kubah. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kubah masjid di Desa Gunung Picung, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor roboh akibat diterjang hujan dan angin kencang. Masjid ini memerlukan penanganan segera dinas terkait agar bisa kembali digunakan oleh warga setempat.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Asep Sulaeman, mengatakan, robohnya atap beserta kubah masjid ini terjadi pada Jumat (30/6/2023). “Dikarenakan hujan dan angin kencang yang cukup lama dengan intensitas sedang mengakibatkan atap bagian masjid roboh,” kata Asep melalui keterangannya, Sabtu (1/7/2023).

Dari foto yang diterima Republika, seluruh bagian atap beserta kubah Masjid Jami Nurul Jannah ini roboh dan ambruk ke dalam masjid. Sehingga masjid berwarna putih ini tidak beratap dan tidak bisa digunakan untuk beribadah.

Lebih lanjut, Asep mengatakan, BPBD setelah menerima laporan tersebut dari warga dan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) setempat, langsung mendatangi lokasi kejadian. Dari hasil analisa di lapangan, tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kejadian ini.

Kendati tak ada korban, lanjut Asep, namun akibat angin kencang tersebut, fasilitas umum Masjid Jami Nurul Jannah pun mengalami rusak berat. Hingga saat ini, kondisi Masjid Jami Nurul Jannah yang terletak di Kecamatan Pamijahan ini belum juga diperbaiki.

“Dari hasil analisa di lapangan bahwa bangunan masjid tersebut dibutuhkan penanganan lebih lanjut dari dinas terkait dan pihak terkait,” jelas Asep.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement