Ahad 02 Jul 2023 12:43 WIB

Makanan di Pesawat, Apakah Kesemuanya Aman dan Halal untuk Muslim?

Tak pencantuman sertifikasi halal dalam makanan pesawat

Rep: Zahrotul Oktaviani / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi makanan di pesawat. Tak pencantuman sertifikasi halal dalam makanan pesawat
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Saat sedang bepergian jauh menggunakan pesawat, tidak jarang ada pilihan 'makanan Muslim' yang bisa dipilih oleh penumpang. Namun, pernahkan kita bertanya mengapa tidak ada spesifikasi makanan halal yang ditawarkan?

Maskapai penerbangan sejauh ini biasanya menawarkan tiga jenis 'makanan religius' di pesawat. Mereka adalah makanan Muslim (MOML), makanan Kosher (KSML), dan makanan Hindu (HNML).

Baca Juga

Ketika MOML mengacu pada makanan halal, KSML mengacu pada makanan yang sesuai dengan hukum agama Yahudi, serta HNML adalah makanan non-vegetarian yang cocok untuk umat Hindu.

Dilansir di Salaam Gateway, Sabtu (1/7/2023), selama beberapa tahun terakhir ini ada sebuah isu yang menjadi perhatian industri halal. Hal ini juga sempat dijelaskan oleh CEO badan sertifikasi Halal India, Mohamed Jinna.

Dalam surat terbukanya kepada IATA pada 2011 lalu, dia menyebut saat ini banyak penyedia layanan katering makanan maskapai mengklaim dan memberi label makanan sebagai “MOML", tanpa mengikuti proses sertifikasi halal yang benar. Sementara, mereka secara pribadi mengklaim makanan tersebut cocok untuk wisatawan Muslim.

Dia menyebut 'Makanan Muslim' bersifat tidak akurat dan diskriminatif. Label ini menunjukkan bahwa makanan itu hanya untuk umat Islam, ketika apa yang dimaksud makanan halal tidak hanya harus untuk konsumsi Muslim.

Selanjutnya, kode “MOML” yang saat ini ditetapkan oleh International Air Transport Association (IATA) mungkin diasumsikan banyak orang sebagai makanan halal bersertifikat. Padahal, ia tidak serta merta menyiratkan jenis sertifikasi apa pun.

Maskapai Finnair contohnya, menggambarkan makanan Muslim mereka sebagai makanan yang dipilih, disiapkan dan disajikan sesuai dengan hukum dan kebiasaan diet Muslim.

"Tidak mengandung produk sampingan babi, gelatin, alkohol, ekstrak penyedap yang mengandung alkohol, atau daging ikan bukan putih dari spesies tanpa sisik atau sirip," ujar mereka. Meski demikian, banyak Muslim yang mengonsumsi salmon dan udang.

Di sisi lain, operator pelanggan milik Finnair tidak mengkonfirmasi apakah maskapai tersebut memiliki makanan bersertifikat halal. Padahal, sebelumnya mereka menjelaskan bahwa katering yang digunakan berbeda-beda berdasarkan lokasi.

Situs web British Airways juga menyatakan makanan yang disediakan tidak mengandung babi, produk sampingan dari babi atau bahan yang mengandung alkohol.  Semua daging berasal dari hewan yang disembelih secara ritual, tetapi ada kemungkinan tidak tersedia di beberapa penerbangan Eropa.

Meski menyebut daging yang digunakan disembelih sesuai ritual Muslim, masih menjadi pertanyaan apakah proses itu disertifikasi secara resmi oleh lembaga yang kredibel. 

Adapun pertanyaan yang dikirimkan melalui email ke British Airways untuk informasi lebih lanjut, hingga berita ini dibuat masih belum mendapatkan balasan.

Bahkan Garuda Indonesia, yang memenangkan World’s Best Airline for Halal Travelers 2016 dalam World Halal Tourism Awards dengan perolehan 1,9 juta suara dari 116 negara, tidak merinci detail tentang makanannya di situs web mereka.

Meski demikian, Global Contact Center Garuda membalas pertanyaan yang disampaikan. "Kami ingin memastikan makanan kami bersertifikat halal, dan bahwa MOML (Makanan Muslim) hanya tersedia di penerbangan Internasional Garuda Indonesia," ujar mereka.

Dari negara mayoritas Muslim lainnya, Turkish Airlines tidak memiliki kategori khusus untuk makanan Muslim. Dalam situs maskapai mereka menyebut, “Semua makanan yang disajikan di penerbangan Turkish Airlines adalah halal dan disiapkan sesuai dengan persyaratan diet Islami.”

Baca juga: Masuk Islam, Zilla Fatu Putra Umaga Pegulat WWE Ini Beberkan Alasannya yang Mengejutkan

Demikian pula, Emirates Airline mengatakan semua makanan di penerbangan Emirates cocok untuk Muslim dan disiapkan sesuai dengan metode Halal. Makanan mereka tidak mengandung daging babi, alkohol, atau makanan siap saji non-Halal.

Menariknya, Malaysia Airlines menyatakan di situs webnya jika mereka hanya menyajikan makanan halal di dalam pesawat dan disiapkan menurut ritual dan resep Muslim. 

Sementara, keterangan yang lebih spesifik dituliskan untuk makanan Kosher, "Makanan Kosher kami sesuai dengan hukum agama Yahudi, disiapkan dan  dikemas oleh produsen bersertifikasi Kosher."

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement