“Ini adalah masa badai untuk jurnalisme berkualitas Dalam banyak platform, konten serius bersaing untuk mendapatkan perhatian dengan berita palsu, video kucing, dan teori konspirasi.” Wiener Zeitung menulis dalam editorial terakhirnya, Jumat (30/6/2023), setelah 320 tahun terbit.
Wiener Zeitung pernah ditutuo paksa oleh Nazi ketika Nazi menguasai Austria sejak 1939. Pada 1945, terbit lagi.
The Guardian dan tagesschau.de melaporkan, koran pemerintah yang terbit perdana di Wina pada bulan Agustus 1703 itu harus menghentikan edisi cetaknya karena perubahan undang-undang Austria. Undang-undang yang diterbitkan pada April 2023 itu tidak lagi menjadikan Wiener Zeitung sebagai koran resmi pemerintah. Akibatnya, Wiener Zeitung kehilangan sumber pendapatan 18 juta euro (sekitar Rp 300 miliar).
Wiener Zeitung kemudian memangkas 63 karyawan, termasuk staf redaksi dari 55 orang dipangkas menjadi 20 orang. Pada April, oplah Wiener Zeitung ada 20 ribu eksemplar, tapi pada edisi akhir pekan oplah mencapai 40 ribu eksemplar.
Meski harus bersaing dengan berita palsu, video kucing, dan teori konspirasi, tampil sebagai media daring, Wiener Zeitung berjanji tetap akan menyajikan jurnalisme berkualitas. Selain itu ada rencana pula menerbitkan edisi cetak bulanan.
Priyantono Oemar