REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, pemerintah akan terus berupaya melakukan negosiasi untuk membebaskan pilot Susi Air Philips Makr Methertens (37) yang disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya. Jokowi mengatakan, pemerintah telah nenyiapkan berbagai upaya untuk membebaskan pilot Susi Air tersebut.
"Kita akan terus berusaha, bernegosiasi. Sebetulnya banyak hal yang kita lakukan di sana tetapi tidak bisa saya buka di sini," ujar Jokowi di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Senin (3/7/2023).
Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri menyatakan siap memenuhi permintaan KKB pimpinan Egianus Kogoya yang menyandera pilot Susi Air, kecuali merdeka dan senjata. Kedua permintaan itu mustahil dikabulkan.
"Tidak mungkin kami mengabulkan kedua permintaan itu, namun untuk uang yang juga diminta akan disiapkan dan diserahkan kepada Egianus Kogoya asal sandera yang berkebangsaan Selandia Baru itu dibebaskan dan diserahkan ke aparat keamanan," tutur Kapolda Papua Irjen Pol. Fakhiri di Jayapura, Kamis.
Diakui, saat ini negoisasi masih terus dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak termasuk keluarga Egianus Kogoya. Melalui negoisasi yang melibatkan keluarganya diharapkan Egianus Kogoya diharapkan menyerahkan tawanannya yang disandera sejak tanggal 7 Februari lalu.
Ketika ditanya tentang ancaman dari Egianus dan kelompoknya yang akan menembak sanderanya, Kapolda berharap hal itu tidak dilakukan karena akan berdampak yang luas.
"Kami berharap Egianus tidak melakukan ancamannya yakni menembak pilot Susi Air tanggal 1 Juli mendatang," ucap Fakhiri seraya menyatakan harapannya keluarga dapat membantu meyakinkannya untuk tidak mengeksekusi tawanannya.