REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menekankan perlunya kegotongroyongan berbagai pihak dalam upaya percepatan pertumbuhan perekonomian di wilayah Jateng.
"Upaya percepatan dan peningkatan ekonomi perlu dikerjakan bersama-sama agar tumbuh secara menyeluruh di berbagai wilayah," kata Wagub di Semarang, Jateng, Senin (3/7/2023).
Wagub menegaskan, Pemprov Jateng mendukung para investor untuk membangun roda-roda perekonomian baru di Jateng dengan sektor industri yang menjadi fokus agar perekonomian tumbuh.
Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota menjadi penting karena percepatan pertumbuhan ekonomi menjadi program nasional dan diperlukan gotong royong untuk mewujudkannya.
"Pertumbuhan, pembangunan akses, kita utamakan sehingga kami berharap ada dampak positif terhadap pertumbuhan kawasan industri, kawasan perekonomian. Ini yang kita harapkan bisa semakin banyak menyerap tenaga kerja," ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Penanaman ModalPelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Provinsi Jateng, tercatat realisasi investasi mengalami peningkatan setiap tahun.
Pada 2016, realisasi investasi mencapai Rp38,18 triliun, 2017 tercatat Rp 51,54 triliun, 2018 menjadi Rp59,27 triliun, dan 2019 mencapai Rp 59,50 triliun.
Pada 2020, akibat Covid-19 investasi turun menjadi Rp 50,24 triliun.
Kemudian, pada 2021 merangkak naik menjadi Rp52,71 triliundan pada 2022 sampai triwulan III Rp44,99 triliun.
Pada 2022 ini, tercatat dari triwulan I hingga III, penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp26,82 triliundan penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp18,17 triliun, dengan total Rp44,99 triliun.
Dengan jumlah 14.704 proyek dan serapan pekerja hingga 170.757 orang.