REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON — Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mencatat nilai investasi pada triwulan pertama 2023 mencapai sekitar Rp 1,015 triliun. Nilai penanaman modal asing (PMA) dilaporkan lebih tinggi dibandingkan penanaman modal dalam negeri (PMDN).
“Investasi kami memang yang terbanyak dari PMA, di mana datanya mencapai 84 persen lebih dari total investasi yang telah ditanamkan,” kata Kepala DPMPTSP Kabupaten Cirebon Dede Sudiono di Cirebon, Selasa (4/7/2023).
Nilai PMA pada triwulan pertama 2023 dilaporkan mencapai sekitar Rp 857 miliar dan PMDN Rp 158 miliar.
Menurut Dede, ada peningkatan nilai investasi pada triwulan pertama tahun ini dibandingkan periode yang sama pada 2022. Tahun lalu, kata dia, nilai investasinya sekitar Rp 549 miliar, terdiri atas PMA Rp 287 miliar dan PMDN Rp 262 miliar PMDN.
Pada tiga bulan pertama 2023, Dede mengatakan, investasi di Kabupaten Cirebon terdata dari sejumlah perusahaan, antara lain yang bergerak di bidang perhotelan, industri kayu, logam, karet, dan alas kaki.
Dede mengatakan, masuknya investasi ini diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan, terutama bagi warga Kabupaten Cirebon. Dengan begitu, diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran.
Menurut Dede, pada 2023 ini tenaga kerja yang telah diserap oleh perusahaan mencapai 1.265 orang. Adapun target penyerapan tenaga kerja disebut 1.894 orang.
“Meningkatnya investasi juga diharapkan bisa menyerap tenaga kerja, khususnya warga sekitar, agar pengangguran pun bisa ditekan,” ujar Dede.