Kamis 06 Jul 2023 13:38 WIB

Kalteng Optimalkan Peran Strategis UMKM dalam Ekonomi ASEAN

UMKM berperan besar dalam menunjang kesejahteraan maupun kemandirian ekonomi.

Pelaku UMKM asal Kalimantan Tengah membuat anyaman Jawet Uei (ilustrasi). Pemprov Kalteng melakukan optimalisasi peran strategis dari UMKM menunjang perekonomian ASEAN.
Foto: ANTARA/Muhammad Iqbal
Pelaku UMKM asal Kalimantan Tengah membuat anyaman Jawet Uei (ilustrasi). Pemprov Kalteng melakukan optimalisasi peran strategis dari UMKM menunjang perekonomian ASEAN.

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA -- Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) melakukan optimalisasi peran strategis dari sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam menunjang perekonomian ASEAN.

Kepala Dinas Koperasi (Diskop) dan UKM Kalteng Norhani di Palangka Raya, Kamis (6/7/2023), mengatakan, optimalisasi ini sudah semestinya dilakukan karena UMKM berperan besar dalam menunjang kesejahteraan maupun kemandirian ekonomi masyarakat di Asia Tenggara, khususnya provinsi setempat.

Baca Juga

"Optimalisasi yang pemprov lakukan, yakni dengan menyokong pelaku UMKM di Kalimantan Tengah terus bertumbuh serta naik kelas, melalui pendampingan serta fasilitasi lain dengan berbagai program dan kegiatan," ujarnya lagi.

Norhani menjelaskan, sokongan yang Pemprov Kalteng lakukan selama ini, di antaranya membantu UMKM mengakses label atau sertifikasi halal, nomor induk berusaha (NIB), hingga mempermudah akses terhadap permodalan pada lembaga jasa keuangan.

"Termasuk membantu perluasan jangkauan pasar dari produk-produk UMKM Kalimantan Tengah, tak hanya skala nasional, namun juga internasional, termasuk di antaranya pasar di Asia Tenggara," katanya pula.

Untuk itu, pihaknya optimistis pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN sebagai pertemuan puncak antara pemimpin-pemimpin negara anggota ASEAN, salah satunya memberikan manfaat yang sangat besar terhadap pengembangan maupun pertumbuhan ekonomi.

Dia menjelaskan, kinerja UMKM di Kalteng pada 2021 dan 2022 memiliki pertumbuhan yang sangat baik, yakni pada 2021 pertumbuhan UMKM mencapai 17,46 persen atau 11.191 unit, serta pada 2022 semakin baik lagi dengan capaian hingga 69,88 persen atau 121.458 unit.

Pertumbuhan UMKM yang sangat baik ini pun, di antaranya diimbangi dengan total tenaga kerja sektor produktif UMKM, yakni sebanyak 112.265 unit pada 2022 atau 6,28 persen dari tenaga kerja produktif. "Pertumbuhan yang sangat baik ini menjadi bukti sektor UMKM menjadi salah satu penopang utama perekonomian serta kesejahteraan masyarakat sehingga harus terus didukung dan dikembangkan," ujarnya lagi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement