REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyatakan bahwa keberadaan desa wisata yang ada di wilayah tersebut dinilai mampu memberikan ruang bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk tumbuh dan berkembang.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis mengatakan bahwa keberadaan desa wisata di Jawa Timur, memang tidak bisa lepas dari para pelaku UMKM yang mayoritas dikelola oleh masyarakat setempat.
"Memang desa wisata memiliki karakter berbeda dengan destinasi wisata yang besar. Namun, desa wisata memberikan kesempatan untuk UMKM lebih bisa muncul, dibanding franchise besar," kata Emil.
Emil menjelaskan, keberadaan desa wisata di wilayah Jawa Timur memberikan ruang yang sangat besar terhadap konten-konten lokal dari masyarakat setempat, seperti sektor kuliner hingga buah tangan atau oleh-oleh.
Menurutnya, dengan ruang yang besar terhadap produk-produk lokal tersebut, maka peluang UMKM untuk tumbuh juga dinilai menjanjikan meskipun jumlah pengunjung pada desa-desa wisata tidak sebesar destinasi wisata yang memiliki berbagai wahana untuk menarik wisatawan.
"Ruang untuk UMKM bisa jualan sangat tinggi, namun memang karakter desa wisata berbeda dengan spot wisata besar seperti Jatim Park, yang datang bisa ribuan orang. Kalau desa wisata ya mungkin 100-200 orang," katanya.
Ia menambahkan, keberadaan desa wisata selain mampu memberikan ruang UMKM untuk berkembang, juga membuka kesempatan bagi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk mengelola potensi secara optimal.
Namun, lanjutnya, keberadaan BUMDes tentunya diharapkan tidak mengambil peluang-peluang bagi keberadaan UMKM untuk berkembang. BUMDes harus menjadi jangkar perekonomian yang mampu mengelola keberadaan UMKM untuk tumbuh.
"Bahwa UMKM seyogyanya berjalan berseiringan, bukan tersaingi aktivitas BUMDes. Misalnya di desa wisata ada peluang untuk berjualan makanan, maka BUMDes bisa menyediakan kantin, sementara pelaku UMKM yang berjualan," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta para kepala desa yang ada di Jawa Timur, untuk membangun destinasi wisata yang mampu menarik minat kunjungan wisatawan sesuai dengan potensi pada masing-masing wilayah.
Pembangunan desa wisata tersebut, perlu dilakukan karena memiliki dampak yang cukup besar yang bisa dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat, khususnya dalam menggerakkan sektor UMKM.
Di Jawa Timur, dari total 7.721 desa yang ada, terdapat 1.490 desa berstatus Desa Mandiri dan merupakan jumlah tertinggi di Indonesia.