Jumat 07 Jul 2023 15:02 WIB

Barat Berselisih Dengan Rusia dan Iran Soal Kehadiran Ukraina di DK PBB

Ketegangan dipicu kemajuan pengayaan uranium Iran dan drone yang dipakai di Ukraina

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
 Dalam gambar yang dirilis oleh situs resmi Angkatan Darat Iran pada Kamis (20/4/2023), drone buatan Iran ditampilkan dalam upacara penandaan untuk diberikan kepada tentara negara, Iran. Kementerian Pertahanan mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya telah mengirimkan lebih dari 200 drone strategis jarak jauh kepada tentara.
Foto: Iranian Army via AP
Dalam gambar yang dirilis oleh situs resmi Angkatan Darat Iran pada Kamis (20/4/2023), drone buatan Iran ditampilkan dalam upacara penandaan untuk diberikan kepada tentara negara, Iran. Kementerian Pertahanan mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya telah mengirimkan lebih dari 200 drone strategis jarak jauh kepada tentara.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Amerika Serikat (AS) dan sekutu-sekutu Baratnya berselisih dengan Rusia dan Iran di Dewan Keamanan PBB. Ketegangan dipicu kemajuan pengayaan uranium Iran dan laporan drone tempur Iran digunakan dalam perang Rusia di Ukraina.

Debat tajam ini terjadi di pertemuan semi-tahunan Dewan Keamanan PBB mengenai implementasi resolusi yang mendukung kesepakatan nuklir Iran tahun 2015 dengan enam negara yang dikenal sebagai Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA). Mantan Presiden AS Donald Trump mengeluarkan Washington dari perjanjian itu tahun 2018 lalu.

Baca Juga

Di awal pertemuan Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia menuduh Inggris yang saat ini ketua Dewan Keamanan, menggelar "pertunjukan yang dipolitisasi secara terbuka" dengan mengundang Ukraina meski Kiev bukan anggota JCPOA. Ia mendesak pemungutan suara prosedural untuk berpartisipasi dalam pertemuan ini.

Wakil Duta Besar AS Robert Wood membalas dengan menuduh Iran dan Rusia berpartisipasi pengiriman drone yang digunakan di Ukraina tanpa persetujuan Dewan Keamanan. Langkah yang melanggar resolusi tahun 2015.