REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sebagai adab, kesopanan, dan permohonan kepada Allah SWT, umat Islam selalu diimbau untuk menghaturkan doa. Salah satu doa yang perlu dibaca adalah doa seusai sholat istikharah dalam Madzhab Syafii.
Imam Syafii dalam kitab Fikih Manhaji menjelaskan, usai sholat istikharah dilaksanakan, orang tersebut dianjurkan untuk membaca doa ma'tsur dari Nabi Muhammad SAW. Apabila ia merasa dicerahkan Allah, ia dapat melanjutkan apa yang diniatkannya. Jika tidak, maka tidak.
Imam Bukhari dan perawi lain meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah Al-Anshari yang berkisah: Rasulullah mengajari kami sholat istikharah dalam segala hal seperti mengajari tentang Alquran. Beliau bersabda, "Apabila salah seorang kalian ragu-ragu akan melakukan sesuatu, lakukanlah sholat dua rakaat bukan fardhu kemudian berdoa."
Berikut lafadznya:
"Allahumma inni astahkiruka bi'ilmika, wa astaqdiruka biqudratika, wa as-aluka min fadhlikal azhmi, fa innaka taaqdiru wa la aqdiru, wa ta'lamu wa la a'lam, wa anta allamul ghuyubi, allahumma in kunta ta'lamu anna hadzal amru khairun li fi dini wa ma'asyi wa aaqibati amriy, faqdurhu liy, wa yassirhu liy, tsumma baarikli fihi, allahumma in kunta ta'lamu anna hadzal-amra syarrun liy fi diniy wa ma'asyi wa aaqibati amri fashrifhu anniy washrifniy anhu, waqdurlil khaira haitsu kaana, tsumma radhini bihi."
Yang artinya, "Ya Allah, hamba minta dipilihkan oleh-Mu sesuai dengan pengetahuan-Mu. Hamba minta takdir sesuai dengan kekuasaan-Mu. Hamba mohon karunia-Mu yang agung. Engkau Maha Kuasa, hamba tidak kuasa apa-apa.
Engkau Maha Tahu, hamba tidak tahu bahwa hal ini baik untuk agama hamba dan akhir hamba, takdirkanlah dia untuk hamba dan mudahkanlah. Lalu berkahilah hal itu untuk hamba.
Ya Allah, jika Engkau tahu bahwa hal ini tidak baik untuk agama, hidup, dan akhir hamba, hindarkan ia dari hamba dan hindarkan hamba darinya. Lalu, takdirkanlah hal terbaik apapun adanya. Lalu ridhailah hamba."
Setelah menghaturkan doa tersebut, sebutkanlah keinginan dan keperluan yang dikehendaki.