Senin 10 Jul 2023 10:50 WIB

Insiden Corkscrew Laguna Seca; Ketika Casey Stoner 'Ingin' Celaka Bersama Valentino Rossi

Stoner kesal kepada Rossi hingga siap mengambil risiko kecelakaan bersama.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Valentino Rossi (kiri) melintasi tikungan the Corkscrew di depan Casey Stoner pada balapan MotoGP di Laguna Seca, Amerika Serikat pada Juli 2008 silam.
Foto: EPA/JOHN G. MABANGLO
Valentino Rossi (kiri) melintasi tikungan the Corkscrew di depan Casey Stoner pada balapan MotoGP di Laguna Seca, Amerika Serikat pada Juli 2008 silam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rivalitas antara Casey Stoner dan Valentino Rossi merupakan salah satu yang terpanas di ajang MotoGP. Persaingan sengit keduanya pun berawal dari GP Laguna Seca, Amerika Serikat (AS) pada 2008 silam.

Stoner yang merupakan juara bertahan MotoGP sebelumnya berhasrat untuk kembali merengkuh gelar tersebut secara beruntun. Namun, pada kampanye selanjutnya Valentino Rossi menjadi momok yang sangat menyebalkan bagi rider asal Australia itu. 

Baca Juga

"Entah bagaimana dia tidak ingin saya memenangkan balapan ini. Dia menggunakan trek dengan cara berbahaya," kata Stoner kala itu seperti dikutip pada Ahad (9/7/2023).

Pada seri itu, lintasan dengan ciri khas memiliki tikungan bernama corkscrew menjadi saksi pertempuran dua pembalap legenda. Stoner yang memang turun dengan aksi luar biasa sejak latihan bebas hingga kualifikasi harus melepas podium pertama karena ulah yang dibuat the Doctor.

Memimpin pole position lintasan di California, Laguna Seca, Stonet yang saat itu berusia 23 tahun percaya diri bisa menyelesaikan balapan di urutan terdepan. Akan tetapi, harapan tinggalah harapan. Stoner terpaksa finish di belakang sang rival yang kala itu berusia 29 tahun. 

Demi bisa menggagalkan juara bertahan kembali meraih poin maksimal. Rider asal Italia, Rossi rela mengeluarkan segala cara untuk menjatuhkan Stoner. Itu terbukti dengan drama adu pepet sepanjang lintasan.

Pembalap yang dijuluki sebagai 'Kuri-Kuri Boy' yakin bahwa Rossi tidak ingin melepaskan kemenangan dengan cara apa pun. Stoner pun tidak peduli meski harus berakhir kecelakaan sekalipun.

"Tidak masalah apakah dia menang atau kami berdua mengalami kecelakaan. Entah bagaimana dia tidak ingin saya memenangkan perlombaan ini," sambung Stoner mengacu saat menyalip Rossi di Corkscrew.

Ketika Stoner berada di depan, Rossi berhasil menelikung, di mana Rossi nekat menembus tepi lintasan di sisi dalam untuk mengambil alih pimpinan lomba dan akhirnya jadi pemenang. Sementara, Stoner harus keluar trek dan jatuh dari motor Ducatinya sekaligus mengakhiri di podium kedua.

"Pada lap terakhir dia melakukan sesuatu yang kerap dilakukan mengerem sangat awal di tikungan, terutama untuk mencoba membuat saya lengah. Sayangnya saya masuk ke gravel, di bagian terdalam saya kehilangan roda depan dan balapan selesai," kata rider asal Negeri Kanguru itu. 

Stoner merupakan pembalap tersukses Australia setelah legenda Mick Doohan. Ia berhasil meraih dua kali juara dunia yakni pada 2007 dan 2011, kedua gelar itu diraih dengan dua pabrikan berbeda yakni Ducati serta Honda.

Disisi lain, Stoner, yang pensiun pada akhir 2012 mengaku sangat geram atas fakta dirinya dan Rossi harus jadi kompetitor yang sangat sengit. Menurutnya, mereka bisa bersaing dengan tetap menunjukkan rasa hormat kepada satu sama lain.

Stoner mengaku sudah berusaha melakukannya, namun merasa tak mendapatkan balasan serupa dari Valentino Rossi.

"Saya melakukan segalanya, termasuk mendekati para awak media agar mereka berhenti menulis omong kosong soal saya. Jadi, saya memang belajar banyak dari Vale."

Lebih lanjut, kisah balapan penuh drama yang melibatkan Stoner dengan Rossi tidak selesai disitu. Pada musim 2010 di Jerez, Rossi kembali melakukan hal serupa, tetapi kali ini dia mengalami kecelakaan yang membuat Stoner pun gagal melanjutkan lomba.

Setelah itu Stoner menyindir juara dunia tujuh kali MotoGP tersebut dengan pernyataan "apakah ambisimu melebihi bakatmu?", yang langsung dijawab oleh Rossi bahwa rivalnya kerap membicarakan masa lalu.

"Stoner mulai membenciku hanya karena dia kalah. Ia selalu berbicara tentang balapan di Laguna Seca, karena dia bukanlah orang yang cukup memahami bahwa ia harus menerima kekalahan," kata pembalap yang mengidolakan Norifumi Abe.

Semusim setelah Stoner menjadi juara dunia pada 2007, yang merupakan gelar pertamanya di kelas premier, Rossi pun kembali merengkuh trofi MotoGP untuk keenam kalinya. Pada tahun 2009, pebalap Italia ini kembali menjadi juara dunia untuk ketujuh kalinya, sebelum dia cedera patah kaki pada 2010, dan mengalami dua musim terburuk sepanjang kariernya bersama Ducati pada 2011 dan 2012.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement