Selasa 11 Jul 2023 14:06 WIB

Malaikat Maut Menyaksikan Keluarga yang tak Menerima Ketetapan Allah   

Islam melarang menangisi berlebihan saat kehilangan seseorang.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
 Malaikat Maut Menyaksikan Keluarga yang tak Menerima Ketetapan Allah. Foto: Pengetahuan tentang akhirat (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Malaikat Maut Menyaksikan Keluarga yang tak Menerima Ketetapan Allah. Foto: Pengetahuan tentang akhirat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika ada salah satu anggota keluarga yang meninggal, janganlah berlebih-lebihan menangisi kepergiannya. Sebab hal tersebut dilarang dalam Islam. Berlebih-lebihan menangisi mayat sampai berteriak-teriak menyesali kepergiannya, merobek-robek baju, menjambak rambut bahkan hingga menghujat Tuhan adalah perilaku orang-orang kafir. 

Dalam kitab at Tadzkirah karya Imam Qurthubi terdapat sebuah keterangan yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar yang menjelaskan bahwa ketika seseorang meninggal dunia, malaikat maut berdiri di pintu rumah orang yang meninggal itu dan menyaksikan keluarga orang yang meninggal itu tengah menangis berlebihan, meronta-ronta berteriak, menjambak-jambak rambut, hingga menyalahkan Tuhan. 

Baca Juga

Maka sejatinya ketika keluarga tersebut menyalahkan Tuhan atas kematian anggota keluarganya atas kemalangan yang ditimpakan kepada keluarganya maka ia telah menjadi orang yang ingkar terhadap qadha qadar. Sedang mayat yang meninggal pun akan disiksa. 

وروي عن ابن عمر قال: إذا قبض ملك الموت روح المؤمن قام على عتبة الباب ، ولأهل البيت ضجة ، فمنهن الصاكة وجهها ، ومنهن الناشرة شعرها ، ومنهن الداعية بويلها ، فيقول ملك الموت: فيم هذا الجزع ؟ فوالله ما أنقصت لأحد منكم عمرا ، ولا ذهبت لأحد منكم برزق ، ولا ظلمت أحدا منكم شيئا ، فإن كانت شكايتكم و سخطكم علي فإني والله مأمور ، وإن كان ذلك على ميتكم فإنه في ذلك مقهور ، وإن كان ذلك على ربكم فأنتم به كفرة ، وإن لي فيكم عودة ثم عودة ، فلو أنهم يرون مكانه ، ويسمعون كلامه لذهلوا عن ميتهم ، ولبكوا على أنفسهم. خرجه أبو مطيع مكحول بن الفضل النسفي في كتاب اللؤلؤيات له. 

Artinya: diriwayatkan dari Ibnu Umar, ketika malaikat maut telah mencabut roh seorang mukmin, dia berdiri di depan pintu rumah, dan (menyaksikan) keluarga yang ditinggalkan berteriak-teriak, beberapa dari mereka menampar-nampar wajahnya, dan sebagian lainnya menarik-narik rambutnya, dan sebagian mereka menyeru kemalangan yang dialaminya. Maka malaikat maut berkata: mengapa kalian berkeluh kesah? Demi Allah, aku tak memperpendek umur kalian, dan aku juga tidak menghilangkan rezeki kalian, dan aku juga tidak zalim terhadap kalian. Maka bila keluhan dan kemarahanmu ditimpakan padaku, maka sesungguhnya Allah yang memerintahkan aku. Dan bila kemarahan dan keluh kesah ditimpakan pada mayat maka sungguh mayat itu dalam keadaan mayat yang tersiksa. Dan bila kemarahan dan keluh kesah ditimpakan pada Tuhanmu maka kalian telah kafir. Dan sesungguhnya aku pasti mendatangi kalian, apabila mereka melihat di tempatnya malaikat maut dan mereka mendengar suaranya malaikat maut, sungguh mereka akan melupakan dari mayit, dan hanya menangisi diri sendiri. (Diriwayatkan oleh  Abu Muthi' Makhul bin Al Fadhl An Nasafi dalam kitab yang  Al Lu'lui'yat). Wallahu a'lam.

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement