REPUBLIKA.CO.ID, SOLO – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengakui akan bergabung dengan partai yang ada di pemerintahan di pemilu 2024 mendatang.
Hal tersebut disampaikan pria yang Akrab dipanggil Zulhas saat ditemui pada acara Temu Konsolidasi Pemenang Pemilu 2024 di hotel Sahid Jaya Solo, Rabu (12/7/2023). Namun, ia tak menyebutkan akan bergabung dengan partai mana.
"Tapi paling intinya kita pasti akan gabung dengan partai yang ada di pemerintahan," katanya.
Soal bentuk penggabungan antara PAN dengan partai yang ada di pemerintahan tersebut, pihaknya mengaku masih dalam proses pembahasan. Termasuk berkaitan dengan Cawapres.
"Nanti bentuknya seperti apa sekarang masih ada pembicaraan. Karena perkembangan masih jalan terus termasuk soal wapres," katanya.
Di sisi lain, pihaknya intens bertemu banyak kalangan jelang pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden (Capres dan Cawapres) di bulan Oktober mendatang.
"Kita lagi intens mendekati Oktober, pendaftaran (capres dan cawapres), kita intens pertemuan dengan berbagai kalangan," katanya.
Sebelumnya, DPP Partai Amanat Nasional (PAN) masih belum mendaftarkan ketua umumnya, Zulkifli Hasan, sebagai bakal calon anggota legislatif (caleg) DPR RI. Sebab, menteri perdagangan itu baru akan memutuskan maju sebagai caleg atau tidak setelah ada kepastian capres-cawapres yang diusung PAN dalam gelaran Pilpres 2024.
Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto mengatakan, pihaknya belum memasukkan nama Zulkifli Hasan (Zulhas) dalam daftar bakal caleg ketika DPP PAN menyerahkan perbaikan dokumen persyaratan bakal caleg DPR RI di kantor KPU RI pada Ahad (9/7/2023), hari terakhir tahapan perbaikan dokumen.
"Sampai sekarang Bang Zul belum nyaleg. Salah satu pertimbangannya adalah kemungkinan Bang Zul bisa jadi calon wakil presiden," kata Yandri kepada wartawan di kantor KPU RI, Ahad.
Yandri menjelaskan, kepastian Zulhas menjadi caleg bergantung paket capres-cawapres yang diusung PAN secara resmi nanti. Kini, PAN punya tiga skenario pasangan capres-cawapres yang akan diusung.
Pertama, Prabowo Subianto berpasangan dengan Erick Thohir. PAN diketahui sudah sejak lama ingin mengusung Erick menjadi cawapres. Kedua, Ganjar Pranowo berpasangan dengan Erick Thohir. Ketiga, Airlangga Hartarto berpasangan dengan Zulhas.
"Itu paket capres-cawapres yang sedang kita matangkan sampai hari ini," ujarnya.