Rabu 12 Jul 2023 13:11 WIB

Zulhas Sebut PAN Bertransformasi Jadi Partai Terbuka untuk Seluruh Umat

Zulhas ingin PAN menjadi parai yang bisa menyatukan seluruh umat.

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bersama Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf saat peringatan Satu Abad NU di Surabaya.
Foto: dok pribadi
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bersama Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf saat peringatan Satu Abad NU di Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengatakan partainya terbuka bagi seluruh umat Islam di Indonesia. Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan, PAN harus bertransformasi menjadi partai yang menyatukan dan merangkul semua golongan, termasuk warga Nahdlatul Ulama (NU).

Menurut Ketum PAN, meskipun lahir dari rahim Muhammadiyah, partai berlambang matahari terbit bisa berperan menjadi pemersatu bangsa. "Jadi begini, memang parpol itu fungsinya memajukan peradaban. Oleh karena itu PAN berusaha keras agar umat Islam memperkuat persatuan, bersatu walaupun berbeda," ujar Zulhas di Jakarta, dalam keterangan, Rabu (12/7/2023).

Baca Juga

Zulhas mengatakan, salah satu upaya PAN merangkul warga NU yakni dengan menggelar peringatan satu abad NU dengan tajuk 'Simposium Nasional' di Hotel Sheraton Surabaya, beberapa waktu lalu. Menteri Perdagangan ini mengaku gelaran acara memeringati hari jadi NU ini sukses dengan hadirnya Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), Sekjen PBNU Saifullah Yusuf dan jajaran pengurus PBNU Jatim.

Bahkan dalam acara itu, Gus Yahya menyebut bahwa PAN rasional, dan ia pun menegaskan tidak ada larangan bagi warga NU untuk mencoblos PAN di pemilu nanti. Zulhas menilai, respons positif PBNU ditanggapi Zulhas dengan rasa syukur, karena ia sudah dua tahun berusaha mendudukan bersama NU dan Muhammadiyah.

Ketum PAN ini mengatakan perbedaan pilihan soal ormas Islam dan parpol adalah hal yang biasa dan wajar. "Beda partai, tapi harmoni persatuan itu penting. Itu terus saya lakukan selama hampir 2 tahun, terutama mempersatukan, duduk bareng. Memersatukan artinya bukan sama ya, mendudukkan bareng NU dan Muhammadiyah sudah 2 tahun saya. Alhamdulilah ini Ketum PBNU Gus Yahya datang," tegasnya.

"(Saya berusaha mendudukkan NU dan Muhammadiyah) mulai dari Kabupaten Lampung, tempat lain terus menerus. Dulu di Surabaya juga pernah dipimpin Muhammadiyah dalam satu forum duduk bareng (dengan NU)," kata dia menambahkan.

Zulhas menyebut dengan bertransformasinya PAN menjadi partai yang terbuka, diharapkan bisa membuat suasana di masyarakat semakin sejuk, khususnya antara NU dan Muhammadiyah. "Dengan itu masyarakat adem, tenang. Kalau masyarakat tenang, kita bisa membangun gitu. Bahwa soal pilihan-pilihan, terserah masing-masing," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement