REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY menyebut bahwa warga yang terpapar antraks sudah tidak ada yang dirawat di rumah sakit. Setidaknya, ada 87 warga Kabupaten Gunungkidul yang sebelumnya dilaporkan terpapar antraks.
"Semua sudah kembali ke rumah, kalaupun hanya rawat jalan, tidak ada rawat inap," kata Kepala Dinkes DIY, Pembajun Setyaningastutie, Rabu (13/7/2023).
Pembayun menyebut, tidak ada tambahan warga yang meninggal dunia karena antraks ini. Dengan begitu, warga Gunungkidul yang meninggal dunia karena terpapar antraks masih berjumlah tiga orang. "Tidak ada (tambahan) kematian," ucap Pembayun.
Seperti diketahui, dari 100 lebih warga yang dilakukan pengetesan, ditemukan 87 warga yang terpapar antraks. Puluhan warga Gunungkidul ini dilaporkan terpapar antraks berdasarkan hasil tes serologi antraks.
Sementara itu, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Gunungkidul juga menyebut belum ada tambahan hewan ternak yang mati akibat antraks. Hingga saat ini sapi yang dilaporkan mati akibat terpapar antraks di Gunungkidul masih berjumlah enam sapi.
Selain itu, juga ada beberapa ekor kambing yang turut dilaporkan mati karena antraks. Dengan begitu, total hewan ternak yang mati akibat antraks masih berjumlah 12 ekor.
"Data terakhir itu sapinya enam ekor dan kambingnya enam ekor, belum bertambah," kata Retno.