REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Klaten bakal memprioritaskan vaksin pada ternak untuk mengantisipasi penyebaran antraks di daerah berisiko tinggi.
"Nanti kita lakukan vaksinasi 17-18 Juli. Kita mulai dari daerah berisiko tinggi atau daerah yang berbatasan (langsung) dengan Gunungkidul," kata Kepala DKKP Klaten, Widiyanti, ketika dihubungi Kamis (13/7/2023).
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan sosialisasi terkait dampak antraks kepada stakeholder terkait pada Jumat (14/7/2023). "Jumat kita lakukan sosialisasi, edukasi terkait dengan antraks dengan pengendalian, ada camat ada kelompok ternak, ada bakul ternak, kapolsek, dan danramil," katanya.
Ada sejumlah daerah dengan risiko tinggi yang akan menjadi prioritas untuk divaksinasi. "Mulai dari Sawah, Karangdowo, Wedi, Jatiwarno, Bayat. Kan kita prioritaskan yang daerah dengan risiko tinggi," tegas dia.
"Yang jelas sapi yang ada di daerah itu, syaratnya sapinya harus sehat, bisa sapi kambing atau kuda, jadi yang mau divaksin harus bener-bener sehat," ujarnya.
Pihaknya juga mengungkapkan akan melakukan vaksinasi sebanyak dua kali. "Antraks ini dua kali, kita lakukan pertama pada Juli, terus enam bulan kemudian kita lakukan vaksinasi lagi," jelasnya.
Pihaknya juga mengungkapkan setidaknya ada seribuan ekor sapi yang berisiko tinggi. Namun, hingga kini pihaknya belum mendapatkan laporan mengenai temuan antraks.
"Kemarin dari data tahap pertama yang resiko tinggi ada 1,315 ekor sapi. Nanti kita juga melacak kira kira ternak kecil dan daerah berikutnya jadi tahap pertama prioritas dulu. Belum ada temuan," kata dia.