REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menyebutkan instrumen surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara telah mendanai pembangunan gedung Politeknik Negeri Balikpapan (Poltekba) sebesar Rp 70,4 miliar pada 2023.
Pendanaan tersebut diberikan lantaran politeknik negeri di Indonesia perlu mendapatkan perhatian yang besar dari pemerintah.
"Kami memberikan banyak sekali peningkatan kapasitas dari berbagai politeknik negeri, salah satunya Politeknik Negeri Balikpapan yang mendapatkan alokasi SBSN proyek sebesar Rp 70 miliar lebih," kata Suahasil dalam acara "Groundbreaking SBSN Proyek Poltekba"di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (14/7/2023).
Wamenkeu menjelaskan SBSN merupakan salah satu bentuk utang produktif yang digunakan untuk membiayai proyek pembangunan guna memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, salah satunya dengan mendukung sektor pendidikan vokasi di Indonesia.
Adapun pembiayaan SBSN sebesar Rp 70,4 miliar tersebut digunakan untuk pembangunan Gedung Workshop Jurusan Teknik Mesin dan penataan kawasan kampus di Politeknik Negeri Balikpapan.
Sebelumnya pada 2021, SBSN proyek juga telah membiayai pembangunan sarana dan prasarana gedung Workshop Prodi D-IV Teknologi Rekayasa Konstruksi Jalan dan Jembatan Jurusan Teknik Sipil Poltekba sebesar Rp 65 miliar.
Dengan demikian, dirinya berharap pembangunan yang menggunakan uang rakyat ini dapat berjalan sesuai dengan perencanaan dan tata kelola yang baik, serta selesai tepat waktu.
Apalagi, Politeknik Negeri Balikpapan sudah mencetak dan mendidik banyak lulusan SMA dalam pendidikan vokasi, yang nantinya setelah lulus bisa bekerja membangun Indonesia.
Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pun nantinya akan membutuhkan banyak sumber daya manusia dari seluruh Indonesia, termasuk dari wilayah penyangga IKN, seperti Balikpapan dan Samarinda.
"Karena ini uang rakyat, maka kami berharap dapat digunakan dengan baik, dipertanggungjawabkan dengan baik, dan pada akhirnya nanti bisa kami sampaikan kepada seluruh masyarakat ini dibangun oleh uang bersama kita," tuturnya.
Maka dari itu, Suahasil menegaskan tata kelola, pertanggungjawaban, dan pelaksanaan proyek yang baik serta berkualitas menjadi sangat penting, utamanya karena pembangunan proyek tersebut dilakukan untuk kepentingan generasi muda dan generasi pembangunan Indonesia.
Tak hanya digunakan untuk membiayai pembangunan Politeknik Negeri Balikpapan, pembangunan Jembatan Pulau Balang di Kalimantan Timur juga dibiayai melalui SBSN dengan total alokasi Rp1,43 triliun sejak 2015-2021.
Alokasi SBSN proyek untuk Provinsi Kalimantan Timur mencapai Rp 1,66 triliun pada 2023. Secara keseluruhan, total alokasi SBSN proyek untuk provinsi ini sejak 2014 sampai 2023 mencapai Rp 8,17 triliun.