REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON— Ratusan calon legislatif (Caleg) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dapil Jakarta dan Banten diijazahi tirakat Dalail Khairat di acara The Winning Workshop Sekolah Pendidikan Politik Pesantren Bina Insan Mulia (BIMA), Cirebon, Jawa Barat, Jumat (14/7/2023).
Ijazah tirakat Dalail Khairat diberikan Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia, KH Imam Jazuli. "Ijazah tirakat Dalail diberikan kepada siapapun yang menginginkan. Hanya bagi yang mau saja," kata Kiai Imam Jazuli.
Pemberian ijazah tirakat Dalail Khairat merupakan rangkaian dari kegiatan The Winning Workshop untuk para Caleg PKB Dapil Jakarta-Banten yang berlangsung selama tiga hari di Pesantren BIMA, Cirebon.
Sebelum memberikan ijazah kepada para Caleg, Kiai Imam Jazuli, meminta kepada para penerima ijazah agar tidak salah niat dalam mengamalkan tirakat Dalail Khairat.
"Harus diniatkan taqurruban ilallah atau mendekatkan diri kepada Allah SWT. Karena kalau kita sudah dekat dengan Allah, apapun yang kita minta insya Allah dikabulkan. Jangan pikir fadhilahnya dulu," kata Kiai Imam Jazuli.
Dalam pemberian ijazah tirakat Dalail Khairat, para peserta dijelaskan dulu tentang amalan Dalail Khairat yang tak lain adalah amalan bacaan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW yang ada dalam kitab Dalail Khairat karangan Abu Abdullah Muhammad bin Sulaiman bin Abu Bakar al-Jazuli.
"Memang manusia itu selalu mendekat kepada Allah SWT ketika menghadapi kesulitan. Pengalaman yang saya rasakan saya selalu diberi kemudahan dalam banyak hal. Allah selalu memberikan jalan kemudahan," kata Kiai Imam Jazuli.
Dalam pengamalan tirakat Dalail Khairat, para penerima ijazah akan membaca shalawat berbeda setiap hari sesuai dengan yang ada dalam kitab Dalail Khairat. Selain itu, para pengamal tirakat disarankan untuk berpuasa setiap hari kecuali di Hari Tasyriq dalam kurun waktu 1 sampai 3 tahun.
Namun puasa setiap hari ini tidak diwajibkan, hanya bagi yang mampu saja "Tidak harus berpuasa bagi yang tidak mau," kata Kiai Imam Jazuli yang juga alumnus Pesantren Lirboyo dan Universitas Al-Azhar Kairo.
Pemberian tirakat Dalail Khairat kepada para Caleg PKB sengaja dilakukan mengingat kerasnya persaingan dalam Pemilu 2024 nanti. Para peserta Workshop yang selama dua hari dibekali dengan hal-hal teknis elektoral untuk memenangkan pencalegan diharapkan siap lahir bathin sepulang dari workshop.
Baca juga: Ketika Kabah Berlumuran Darah Manusia, Mayat di Sumur Zamzam, dan Haji Terhenti 10 Tahun
"Ini jalan terakhir ketika semua sudah mentok. Kalau Allah berkehendak tidak ada yang tidak mungkin," kata Kiai Imam Jazuli.
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, dalam kapasitasnya sebagai penanggung jawab pemenangan PKB wilayah Jakarta-Banten juga tampak ikut dalam pemberian ijazah Dalail Khairat.
"Melihat semangat para Caleg ini sangat luar biasa, saya percaya PKB akan dapat suara di Jakarta dan Banten. Mereka (Caleg) ini digembleng lahir dan bathin, disini juga dibekali batinnya untuk mengetuk pintu langit," kata Ida Fauziyah.
Ida Fauziyah yang masuk dalam daftar Caleg DPR RI PKB Dapil DKI Jakarta Dua ini sangat mengapresiasi gerakan Kiai Imam Jazuli lewat Sekolah Pendidikan Politik Pesantren Bina Insan Mulia.
"Saya sangat apresiasi kepada Kiai Imam Jazuli melalui pengajaran dan pendidikan, beliau juga peduli pada penyiapan kader bangsa melalui proses yang lebih riil dan nyata," katanya.
Menurut mantan Ketua Umum PP Fatayat NU ini, Kiai Imam Jazuli sangat luar biasa, beliau tidak hanya berjuang untuk kepentingan para santrinya tapi juga untuk para Caleg PKB yang diharapkan mampu menterjemahkan aspirasi rakyat.
"Sekarang ini kan di antara partai yang punya komitmen kepada pesantren lewat undang-undang pesantren bisa dilihat rekam jejaknya hanya PKB. Tentu tidak hanya undang-undang pesantren, banyak kebijakan lain keberpihakan kepada pesantren," ujar Ida Fauziyah.
Usai pemberian ijazah Dalail Khairat, Caleg PKB peserta Workshop Sekolah Penddikan Politik Binas Insan Mulia berziarah ke makam Sunan Gunung Jati. Di depan makam Sunan Jati mereka menggelar tahlil dan Nariyahan. Para peserta terlihat khusyu' merapal doa hingga larut malam.