REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ketika sakaratul maut maka setiap persendian tubuh manusia sejatinya saling mengucap salam satu sama lainnya.
Masing-masing persendian saling mengucap salam perpisahan sebelum roh keluar dari jasad tersebut. Keterangan ini sebagaimana wasiat Rasulullah SAW kepada sahabat Ali bin Abi Thalib yang dapat ditemukan dalam kitab Washiyat al-Mushthafa karya Syekh Abdul Wahab bin Ahmad bin Ali bin Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Musa asy-Syarani al-Anshari asy-Syafi'i asy-Syadzili al-Mishri atau dikenal sebagai Imam asy-Syarani.
يَا عَلِيُّ، إِذَا كَانَ الْإِنْسَانُ فِيْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ فَإِنَّ مَفَاصِلَهُ تُسَلِّمُ عَلَى ببَعْضٍ تَقُوْلُ السَّلَامُ عَلَيْكَ فَإِنِّيْ مُتُّ وَكَذَا الشَّعْرَةُ الْبَيْضَاءُ عَلَى الشَّعْرَةِ السَّوْدَاءِ
Artinya: Wahai Ali, jika manusia itu sedang dalam sakaratul maut, maka persendian-persendiannya mengucapkan salam perpisahan kepada yang lainnya. Masing-masing mengucapkan: Salam untukmu, maka sesungguhnya aku mati," Demikian pula rambut yang putih memberikan salam kepada rambut yang hitam.”