REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Setiap makhluk pasti akan mengalami kematian dan merasakan sakaratul maut. Bahkan para malaikat pun akan merasakannya. Dan makhluk Allah SWT yang terakhir merasakan sakaratul maut adalah malaikat maut itu sendiri yakni malaikat izrail.
Dalalm kitab at-Tadzkirah, Imam Qurthubi menukil sebuah riwayat yang menjelaskan bahwa ketika seluruh makhluk telah dimatikan oleh Allah SWT, maka Allah SWT memerintahkan malaikat maut untuk mencabut nyawanya sendiri.
Malaikat maut pun mentaati perintah Allah SWT, sehingga dia mencabut nyawanya sendiri dan merasakan pedihnya sakaratul maut.
وجاءت الرواية بأن ملك الموت إذا تولى الله قبض نفسه بعد موت الخلائق يقول : وعزتك وجلالك لو علمت من سكرة الموت ما أعلم ما قبضت نفس مؤمن . ذكره القاضي أبو بكر بن العربي في سراج المريدين
Disebutkan dalam satu riwayat, bahwa setelah malaikat maut mencabut nyawa semua makhluk, Allah memerintahkannya mencabut nyawanya sendiri. Lalu malaikat maut berkata: Demi Kemuliaan dan KeagunganMu, Andai aku tahu pedihnya sakaratul maut, aku tak akan mencabut nyawa mukmin. Diriwayatkan dari al-Qadhi Abu Bakar ibn al-Arobi dalam Siraj al-Muridin.
Pernyataan malaikat maut itu lantaran saking pedihnya sakaratul maut. Bahkan dalam sebuah riwayat disebutkan sakitnya sakaratul maut lebih sakit dari tebasan seribu pedang.
Baca juga: 6 Fakta Seputar Saddam Hussein yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Anti Israel
Pada riwayat lainnya disebutkan seringan-ringannya rasa sakit sakaratul maut seperti duri yang dicabut dari kapas, meskipun diambil dengan lembut, tetap saja kapas itu akan terbawa. Artinya kelembut-lembutnya dicabut nyawa tetap seorang hamba akan merasakan sakitnya.
وعن شهر بن حوشب قال : سئل رسول الله ﷺ عن الموت وشدته فقال: إن أهون الموت بمنزلة حسكة كانت في صوف فهل تخرج الحسكة من الصوف إلا ومعها صوف
Diriwayatkan dari Syahr ibn Hausyab, dia berkata, Rasulullah SAW ditanya tentang pedihnya kematian. Lalu Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya rasa sakit kematian yang paling ringan adalah seperti duri keras yang ada dalam kapas, sedangkan duri tidak keluar dari kapas kecuali bila kapas itu juga terbawa. Wallahu'alam