REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dikisahkan bahwa malaikat maut (Izrail) bersahabat dengan Nabi Ya’kub AS. Suatu ketika, sang nabiyullah berkata kepada malaikat maut, "Aku menginginkan sesuatu yang harus kamu penuhi sebagai tanda persaudaraan kita."
"Apakah itu?" tanya malaikat maut.
"Jika ajalku telah dekat, beri tahu aku."
Malaikat maut berkata, "Baik aku akan memenuhi permintaanmu, aku tidak hanya akan mengirim satu utusanku, namun aku akan mengirim dua atau tiga utusanku."
Setelah bersepakat, mereka pun berpisah.
Waktu berlalu. Bulan berganti bulan, tahun berganti tahun. Kemudian, malaikat maut kembali menemui Nabi Ya’kub. Sang nabi pun bertanya, "Wahai sahabatku, apakah engkau datang untuk berziarah atau untuk mencabut nyawaku?"
"Aku datang untuk mencabut nyawamu," jawab malaikat maut.
"Lalu, mana ketiga utusanmu? Apakah sudah datang kepadaku?" tanya Nabi Ya’kub.
"Sudah kukirim," jawab malaikat, "Putihnya rambutmu setelah hitamnya, lemahnya tubuhmu setelah kekarnya, dan bungkuknya badanmu setelah tegapnya. Wahai Ya’kub, itulah utusanku untuk setiap anak keturunan Adam."
Kisah tersebut di atas mengingatkan tentang tiga tanda kematian yang akan selalu menemui kita, yaitu memutihnya rambut; melemahnya fisik, dan bungkuknya badan.
Jika ketiga atau salah satunya sudah ada pada diri kita, itu berarti malaikat maut telah mengirimkan utusannya.
Karena itu, setiap Muslim hendaknya senantiasa mempersiapkan diri untuk menghadapi utusan tersebut.
Kematian adalah kepastian yang akan dialami oleh setiap manusia sebagaimana yang telah ditegaskan dalam firman Allah SWT, yang berarti, "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati" (QS Ali Imran [3]: 185).
Karena itu, kita berharap agar saat menghadapi kematian dalam keadaan tunduk dan patuh kepada-Nya. "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam" (QS Ali Imran [3]: 102).
Islam mengajarkan manusia untuk selalu mengingat dan mempersiapkan bekal menuju maut. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Perbanyaklah ingat kematian karena itu dapat menyucikan dosa dan membentuk sikap zuhud di dunia.”
Semoga kita menghadapi akhir kehidupan yang baik (husnul khatimah), aamiin.