REPUBLIKA.CO.ID, BONE -- Bone di Sulawesi Selatan (Sulsel) saat ini merupakan ikon penghasil rumput laut terbaik jenis glacilaria dengan kualitas terbaik di Indonesia dan dunia. Seperti dinukil dari Antara, Rabu (19/7/2023), panen untuk rumput laut di Kabupaten Bone bisa mencapai satu juta ton per bulan. Dengan adanya asosiasi petani rumput laut maka pengarahan akan kualitas dan nilai jual bisa diketahui mereka.
Berangkat dari hal itu, Gerakan Passeddingeng melanjutkan ikhtiar dalam memberdayakan warga Kabupaten Bone. Gerakan tersebut menggelar pelatihan pengolahan rumput laut menjadi agar-agar di rumah warga Desa Bulu-Bulu, Kecamatan Tonra, Kabupaten Bone, Sulsel.
Koordinator Daerah Gerakan Passeddingeng Masyarakat Bone Ruslandi mengatakan pihaknya sengaja menggelar pelatihan ini karena melihat potensi besar masyarakat Desa Bulu-Bulu, Bone, Sulsel, yang merupakan penghasil dan pembudi daya rumput laut.
"Kami menggelar pelatihan ini karena masyarakat di sini adalah komunitas pembudi daya rumput laut," ucapnya.
Menurut Ruslandi, dengan adanya pelatihan ini, masyarakat desa setempat tidak hanya menjual hasil mentah rumput laut, tetapi bisa mengolahnya menjadi berbagai macam makanan yang bermanfaat sekaligus menyehatkan seperti agar-agar.
"Tujuan kegiatan ini adalah memperkenalkan pengolahan rumput laut menjadi agar-agar supaya perekonomian masyarakat Desa Bulu-Bulu lebih meningkat. Khususnya dengan adanya kegiatan ini dapat menghasilkan makanan seperti kue agar-agar," kata dia.
Ruslandi menjelaskan, dengan adanya pelatihan pengolahan rumput laut menjadi agar-agar ini makin meningkatkan ekonomi keluarga masyarakat Bone. Menurut dia, pelatihan ini sekaligus membuka peluang warga untuk membuka usaha agar-agar sehingga muncul UMKM-UMKM baru di desa tersebut.
"Menciptakan peluang untuk usaha UMKM. Harapannya, melalui kegiatan ini, masyarakat mencoba membuka usaha kreatif dengan menjual agar-agar dari hasil budi daya mereka," kata dia.
Ruslandi menuturkan para peserta sangat antusias mengukuti jalannya pelatihan tersebut. Terbukti ada sekitar 50 warga yang hadir dan menyimak dengan baik cara pembuatan agar-agar ini.
"Kami juga hadir di Desa Bulu-Bulu untuk menyosialisasikan Ganjar Pranowo sebagai presiden 2024 dan mencakup lokasi-lokasi yang belum tersentuh oleh kami," ungkapnya.
Sementara itu, Hartati, peserta pelatihan pengolahan rumput laut, merasa antusias dan mengikuti ini pelatihan ini dengan baik. Perempuan yang juga pembudi daya rumput laut tersebut tertarik untuk mengolahnya menjadi agar-agar supaya pendapatannya makin bertambah.
"Kegiatan kali ini memproses bikin agar-agar untuk usaha dan dijual. Kami menyambut baik kegiatan ini. Kami membuat agar-agar dari bahan dasar rumput laut hijau yang kami produksi sendiri," katanya.
Perempuan berusia 51 tahun ini juga memaparkan tahap pembuatan agar-agar dari rumput laut dari hasil budi daya masyarakat desa.
"Tahapannya, kami cuci lebih dahulu rumput laut, kemudian di-blend, lalu dicampur tiga gelas air. Terus dimasak dengan menggunakan panci, campurkan gula, lalu diaduk-aduk. Setelah itu didinginkan," kata dia.
Hartati tertarik untuk membuka usaha agar-agar untuk dijual kepada masyarakat sekitar perekonomian keluarganya makin meningkat. Dia juga berharap pelatihan yang memanfaatkan rumput laut makin digencarkan.
"Tertarik supaya usaha ini makin maju untuk perekonomian makin meningkat. Saya berharap kegiatan ini dilanjutkan dengan baik supaya masyarakat Desa Bulu-Bulu, rumput lautnya makin disambut di usaha-usaha lain," ujarnya.