Senin 24 Jul 2023 11:31 WIB

Pasien Keracunan Massal Bertambah, Pemkot Cimahi akan Tanggung Biaya Pengobatan

Warga Cimahi yang mengalami gejala keracunan makanan diminta memeriksakan diri.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Irfan Fitrat
Petugas memeriksa kondisi pasien yang diduga mengalami keracunan makanan di Puskesmas Padasuka, Kota Cimahi, Jawa Barat, Senin (24/7/2023).
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Petugas memeriksa kondisi pasien yang diduga mengalami keracunan makanan di Puskesmas Padasuka, Kota Cimahi, Jawa Barat, Senin (24/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI — Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi, Jawa Barat, terus memantau penanganan ratusan warga yang mengalami gejala keracunan makanan. Gejala itu dialami warga diduga setelah mengonsumsi makanan yang disediakan saat reses anggota DPRD Kota Cimahi, yang diadakan di Kelurahan Padasuka, Sabtu (22/7/2023).

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kota Cimahi Dwihadi Isnalini mengatakan, pemkot akan menanggung biaya pengobatan pasien kasus keracunan makanan itu. Biayanya dialokasikan dari APBD.

Baca Juga

“Untuk pembiayaan sedang dipersiapkan. Ini kejadian luar biasa (KLB), sehingga dipersiapkan pembiayaan, ditanggung Pemkot Cimahi,” kata Dwihadi, saat ditemui di Kantor Pemkot Cimahi, Senin (24/7/2023).

Berdasarkan informasi, Dwihadi mengatakan, ada sekitar 350 orang yang menghadiri acara reses anggota DPRD Kota Cimahi pada Sabtu lalu. Adapun yang mengalami keluhan gejala keracunan makanan, hingga Senin sekitar pukul 08.00 WIB, dilaporkan ada sebanyak 268 orang.

“Dari data yang kami himpun, mereka paling banyak dari Kelurahan Padasuka. Kemudian ada dari Kelurahan Setiamanah dan Kelurahan Cimahi,” kata Dwihadi.

 

photo
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kota Cimahi Dwihadi Isnalini. - (Republika/M Fauzi Ridwan)

 

Pada Senin pagi, Dwihadi mengatakan, tempat untuk pasien keracunan makanan di RSUD Cibabat dan RS Mitra sudah penuh. Karenanya, pasien yang dirujuk dari puskesmas diarahkan RS Dustira.

Menurut Dwihadi, sudah ada pasien yang diperbolehkan pulang. Ada juga yang mesti menjalani rawat inap.

“(Sebanyak) 268 orang, kondisi masih ada yang dirawat inap, ada rawat jalan. Kami rangkum ada beberapa pasien di Cibabat, 23 pasien. Dirawat di RS Mitra 41, Dustira 66, Kasih Bunda dua,” kata Dwihadi.

Dwihadi mengatakan, Dinkes Kota Cimahi belum menerima laporan ada warga yang mengalami gejala keracunan makanan dan meninggal dunia. Dinkes mengimbau warga yang mengalami gejala serupa untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.

Alhamdulillah, tidak ada meninggal, semua ditangani. Warga yang bergejala, puskesmas sekitar siap menerima dan melayani mereka,” kata Dwihadi.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement