REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak burung tidak langsung terbang, hal itu membutuhkan proses berjalan hingga menghadapi fase belajar terbang karena adanya perpaduan naluri serta latihan. Analogi yang layak disematkan kepada legenda balap MotoGP, Valentino Rossi.
Keberadaannya tak sertamerta berjalan dengan mudah. Ia terus berikhtiar agar bisa terbang dengan cepat di depan para pesaing.
Setelah menjalani karier 26 tahun di MotoGP, Rossi sudah mengalami jatuh bangun dalam mendirikan dinasti. Tak terhitung banyak momen bersejarah yang pernah dihadapi pembalap asal Italia.
"Selama perjalanan panjang karier, saya juga mengalami masa sulit," kata Rossi kepada Tuttomotoriweb beberapa waktu lalu, dikutip Rabu (26/7/2023).
Tiga kejuaraan itu merujuk pada musim 2001, 2004, dan 2008. Pada 2001, rider asal Italia pertama kali mendapat gelar juara dunia di kelas Premier. Pun, 2004 saat ia menjuarai gelar dunia dengan bendera Yamaha.
Sedangkan pada 2008 jadi titik balik kebangkitan Rossifumi di atas aspal sirkuit setelah mengalami masa-masa sulit dua musim beruntun pada 2006 dan 2007 silam. "Tiga gelar ini menjadi hal paling penting dalam karier saya," sambung Rossi.
Akan tetapi, momen negatif yang tidak bisa dilupakan pun ditutup oleh the Doctor, julukan Rossi, terjadi pada musim 2006. Rossi terpaksa kehilangan gelar juara dunia yang sudah berada di depan mata.
Bisa dikatakan itu menjadi pengalaman pertama luar biasa, pun kekecewaan nyata yang akhirnya mengubah the Doctor hingga sampai keputusannya menanggalkan helm.
Rossi belum pernah mengalami hal seperti ini. Fakta nyata, ia harus merelakan gelar juara dunia diambil oleh Nicky Hayden secara tragis.
"Saya mengambil langkah besar jika ingin menang lagi, saya harus mengubah kebiasaan dan lebih banyak latihan," sambung Rossi.
Dengan demikian, Rossi memasuki era-sportman untuk bisa memacu adrenalin dan mengambil keputusan-keputusan tepat ketika berada di atas lintasan.
Petinggi Yamaha Jeremy Burgess dan Davide Brivio melihat langsung metamorfosis Rossi agar bisa menjadi lebih baik di sepanjang musim selanjutnya.
"Dia belum pernah melakukan latihan baik di dalam ruangan. Ia pun berhasil memetik gelar juara lagi pada 2008," kata Jeremy Burgess.