REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Golkar Bambang Soesatyo mengatakan, dukungannya terhadap Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar tergantung pada situasi partai. Sebab, kata dia, kondisi internal partai juga ditentukan oleh daerah.
Untuk diketahui, syarat Munaslub dalam Pasal 32 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Golkar dilakukan atas permintaan atau persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 DPD tingkat provinsi. Sedangkan jumlah 2/3 dari total 34 DPD tingkat provinsi Golkar yakni 23 DPD.
"Sangat tergantung situasi partai ya, karena kan yang menentukan itu kan daerah," kata Bamsoet di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/7/2023).
Kendati demikian, ia mengatakan bahwa penyelenggaraan musyawarah nasional Partai Golkar akan dilakukan pada tahun depan. Musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) bisa diselenggarakan jika terjadi peristiwa yang luar biasa.
"Munas Golkar itu tahun depan, (tetapi) kalau ada satu kejadian yang luar biasa itu namanya Munaslub dan bisa dilakukan kapan saja. Dan kita tidak mengetahui apakah ada peristiwa luar biasa atau tidak," ujarnya.
Ia pun menegaskan, kondisi internal Golkar saat ini masih baik-baik saja. Menurutnya, Partai Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga masih terkonsolidasi dengan baik. "Kita masih terkonsolidasi dengan baik," kata Bamsoet.
Bamsoet juga memberikan tanggapannya soal namanya yang disebut-sebut layak untuk menggantikan Airlangga. Jika situasi memungkinkan, Bamsoet akan mencalonkan diri pada tahun depan.
"Kan dari dulu saya sudah calon, tetapi saya tidak meneruskan. Kan saya gak berusaha untuk pencalonan. Mudah-mudahan tahun depan kalau situasi memungkinkan saya akan mencalonkan diri," kata dia.