Rabu 26 Jul 2023 22:45 WIB

Pertamina Pastikan tidak Ada Pengurangan Pasokan Elpiji Bersubsidi

Meski langka harga elpiji subsidi di pasaran tak ada kenaikan.

Pekerja menata tabung gas LPG 3 kilogram bersubsidi, (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja menata tabung gas LPG 3 kilogram bersubsidi, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Pertamina memastikan tidak ada pengurangan pasokan atau kuota pengiriman elpiji bersubsidi isi tiga kilogram ke wilayah Kabupaten Tulungagung maupun Trenggalek, Jawa Timur.

Hal ini ditegaskan Sales Branch Manager Pertamina wilayah Kabupaten Tulungagung dan Trenggalek Parrama Ramadhan Amyjaya saat dikonfirmasi terkait kelangkaan elpiji melon di Tulungagung, Rabu (26/7/2023). "(Dari Pertamina) tidak ada pengurangan (kuota) juga tidak ada kendala pengiriman," kata dia.

Baca Juga

Bahkan hingga saat ini, pengawasan terus dilakukan. Namun menurutnya proses distribusi juga lancar.

Armada pengangkut gas elpiji dari Pertamina ke SPPBE-SPPBE maupun dari SPPBE ke jaringan distributor hingga pengecer juga tidak ada yang rusak ataupun macet. "Bahkan saya cek ke pangkalan, kendaraan tidak ada yang rusak," katanya.

Namun penjelasan pihak Pertamina itu tidak sinkron dengan fakta ketersediaan gas elpiji bersubsidi di lapangan yang akhir-akhir ini cenderung "langka". Di tingkat pangkalan dan pengecer, jatah elpiji juga dikurangi oleh SPPBE.

"Jatahnya dikurangi. Biasanya toko kami mendapat jatah 80 tabung, namun sekarang hanya diberi 20-30 tabung saja. Katanya untuk pemerataan dengan yang lain," katanya. Jumlah itu habis dalam waktu tiga-empat hari.

Padahal jadwal droping gas ke tokonya dijadwalkan tiap dua pekan sekali, sehingga dirinya harus menunggu selama 10 hari untuk stok gas di tokonya. Nasrul melanjutkan, meski langka harga di pasaran tak ada kenaikan. Pertarungan dijual dengan harga antara Rp 17 ribu hingga Rp 17.500.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement