Kamis 27 Jul 2023 06:54 WIB

Emas Menguat Didukung Keputusan The Fed Naikkan Suku Bunga

The Fed naikkan suku bunga di kisaran 5,25 persen sampai 5,5 persen.

Red: Friska Yolandha
Harga emas berjangka menguat pada akhir perdagangan Rabu (26/7/2023) didukung kenaikan suku bunga bank sentral AS.
Foto: AP Photo/Ahn Young-joon
Harga emas berjangka menguat pada akhir perdagangan Rabu (26/7/2023) didukung kenaikan suku bunga bank sentral AS.

REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Harga emas berjangka menguat pada akhir perdagangan Rabu (26/7/2023), memperpanjang keuntungan untuk hari kedua berturut-turut didukung keputusan Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga seperti diperkirakan secara luas. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange terangkat 6,40 dolar AS atau 0,33 persen menjadi menetap pada 1.970,10 dolar AS per ounce, setelah menyentuh tertinggi sesi di 1.976,30 dolar AS dan terendah di 1.963,20 dolar AS.

Logam kuning menguat pada Rabu (26/7/2023) karena imbal hasil obligasi pemerintah AS merosot bersama dengan dolar. Kemudian emas memperpanjang kenaikan tersebut ke sesi perdagangan elektronik karena investor mempertimbangkan keputusan Federal Reserve menaikkan suku bunga seperti yang diharapkan.

Baca Juga

Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada Rabu (26/7/2023) seperti yang diantisipasi secara luas, untuk menargetkan kisaran 5,25 persen hingga 5,50 persen, mencapai level tertinggi dalam 22 tahun.

Bank sentral AS juga mengatakan tetap "sangat memperhatikan" risiko inflasi, membiarkan pintu terbuka untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut.