REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Otoritas Pembangunan Madinah meluncurkan program ‘Belajar Bahasa Arab’ untuk penutur asing. Program ini berjalan bekerja sama dengan Universitas Islam.
Hadirnya program ini diharap memberikan kesempatan untuk belajar bahasa Arab bagi masyarakat internasional, dengan pembelajaran kurikulum pendidikan standar dunia, yang menampilkan teknologi canggih.
Langkah ini juga disebut sejalan dengan tren modern dalam program pendidikan bahasa, berkontribusi pada pengembangan pariwisata budaya dan pendidikan, sekaligus meningkatkan status pendidikan Kerajaan secara global. Di sisi lain, hal ini dibuat untuk mencapai tujuan Visi Kerajaan 2030 dan mempromosikan kegiatan ekonomi pengetahuan.
Dilansir di Saudi Gazette, Kamis (27/7/2023), program belajar bahasa ini diluncurkan sebagai bagian dari inisiatif dan upaya yang bertujuan untuk mengubah Madinah menjadi pusat pembelajaran bahasa Arab, menginspirasi wisata budaya dan pendidikan, serta sumber penyebaran budaya pengetahuan.
Program pendidikan yang diberikan bisa berjangka pendek dan menengah. Adapun targetnya adalah pengunjung, wisatawan, praktisi kesehatan, pekerja di misi diplomatik, hingga semua orang yang tertarik untuk belajar bahasa Arab.
Program tersebut diperpanjang hingga enam semester, dirancang sesuai dengan standar Kerangka Kerja Umum Eropa untuk Bahasa. Di dalamnya, terdapat enam level: Pra-A1, A1, Ar, B1, Br dan C dari dasar hingga lanjutan. Durasi setiap level adalah enam minggu akademik dengan total 15 jam per minggu.
Pelaksanaan pembelajaran ini didasarkan pada peristiwa komunikatif. Artinya, para peserta diharap dapat menggunakan bahasa Arab dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kondisi kasual, profesional, maupun akademik.
Nantinya mereka akan dibekali dengan laboratorium studi, e-book, peralatan teknis, sesi percakapan terbuka di perpustakaan universitas, serta mendengarkan perkuliahan.
Tidak berhenti di situ, pihak penyelenggara akan menyediakan layanan transportasi antar-jemput untuk peserta pelatihan. Layanan ini akan mengantarkan peserta dari dan menuju universitas dan Masjid Nabawi, selama durasi program.
Universitas Islam mengatakan program studi tatap muka tersedia di universitas untuk semua orang yang telah memperoleh visa masuk ke Arab Saudi.